Pembangunan tol ini dikerjakan oleh PT Marga Trans Nusantara (MTN), anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Astra Infra Toll Road.
"Jika Jalan Tol Kunciran-Serpong sudah beroperasi, kami harapkan membantu distribusi lalu lintas dan logistik sehingga biayanya pun dapat ditekan," ujar Presiden Direktur PT MTN Truly Nawangsasi seusai penandatanganan kredit sindikasi untuk proyek tol tersebut, Jumat (20/7/2018) di Jakarta.
Dibutuhkan dana investasi Rp 4,7 triliun untuk merealisasikan proyek jalan bebas hambatan ini. Oleh karena itu, PT Marga Trans Nusantara menggandeng sejumlah bank untuk menyalurkan kredit sindikasi.
Ada empat bank yang bersedia menyalurkan kredit sindikasi. Empat di antaranya merupakan BUMN dan BUMD yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank Riau Kepri. Satu lainnya adalah swasta nasional yakni Bank Riau Kepri.
Kredit yang disalurkan senilai Rp 3,3 triliun dengan masa tenor 15 tahun.
Tol Kunciran-Serpong akan terbentang sepanjang 11,14 kilometer yang merupakan bagian dari Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.
“Kami optimistis Tol Kunciran-Serpong bisa beroperasi tepat waktu. Mudah-mudahan investasi ini bisa membantu menyelesaikannya sesuai target," ucapnya.
Mengenai pembebasan tanah, lanjutnya, sekarang sudah 96,69 persen. Sisanya akan diselesaikan pada bulan September tahun ini.
"Tanah yang tersisa tadinya bisa Mei atau Juni, karena ada sedikit masalah diharapkan selesai September nanti," imbuh Truly.
Setelah konstruksi selesai pada Januari 2019, Tol Kunciran-Serpong bisa mulai beroperasi pada Maret atau April 2019.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/20/193000821/dapat-kredit-sindikasi-tol-kunciran-serpong-dikebut-pengerjaannya