Bila pada tahun ini, 267.000 unit rumah KPR subsidi ditargetkan dapat disalurkan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 6,09 triliun, tahun depan targetnya dikoreksi 234.000 unit saja.
"Mengingat pada saat ini sedang dalam tahap proses penyusunan APBN 2019, kami belum bisa menyampaikan besarnya alokasi anggaran untuk kebutuhan pembiayaan KPR Subsidi tersebut," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti dalam diskusi bertajuk 'Prospek Bisnis Mortgage Setelah Relaksasi LTV' di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Untuk tahun ini, Lana menjelaskan, dari total anggaran yang dialokasikan, sebesar Rp 2,18 triliun di antaranya digunakan untuk pembiayaan 42.000 unit rumah yang menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Jumlah itu masih bisa bertambah hingga 70.000 unit lantaran masuknya PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dalam pembiayaan KPR subsidi.
"Sisanya Rp 2,53 triliun berupa dana SSB (Subsidi Selisih Bunga) untuk menyubsidi 225.000 rumah serta Rp 1,38 triliun untuk Bantuan Uang Muka (BUM)," jelas Lana.
Sementara pada tahun depan, dari 234.000 unit rumah subsidi yang ditargetkan, 84.000 unit di antaranya untuk pembiayaan FLPP dan 100.000 unit untuk SSB.
Sisanya, 14.000 unit rumah untuk Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan 36.000 unit rumah melalui program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
https://properti.kompas.com/read/2018/07/12/180000221/2019-pemerintah-hanya-akan-terbitkan-234.000-kpr-subsidi-