Ada 11 ruas tol prioritas yang membutuhkan biaya investasi dengan total nilai Rp 250,5 triliun. Hingga saat ini, biaya yang tersedia sekitar Rp 42 triliun.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/7/2018), sumber pembiayaan Hutama Karya untuk membangun tol Trans-Sumatera itu berasal dari penyertaan modal negara (PMN), obligasi melalui sekuritisasi aset, ekuitas partner, dan dukungan konstruksi.
Karena keterbatasan kemampuan keuangan, maka pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberi dukungan berupa penjaminan keuangan.
Kemenkeu memberikan dukungan berupa jaminan keuangan kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun tiga ruas jalan tol di Sumatera.
Ketiga ruas tol tersebut yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar.
“Bentuk jaminan itu berupa pengembalian atas pinjaman Hutama Karya kepada pihak lenders,” kata Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko APBN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Riko Amir dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Ada enam ruas tol yang sekarang sudah selesai dikerjakan, yaitu Medan–Binjai Seksi 2 (Semayang–Helvetia) sepanjang 6,175 kilometer, Medan–Binjai Seksi 3 (Binjai–Semayang) sepanjang 4,275 kilometer dan Palembang–SP Indralaya Seksi 1 (Palembang–Pamulutan) sepanjang 7 kilometer.
Kemudian, Bakauheni–Terbanggi Besar Sub-Seksi 1 (Pelabuhan–Bakauheni) sepanjang 8,90 kilometer, Bakauheni–Terbanggi Besar Sub-Seksi 5 (Lematang-Kotabaru) sepanjang 5,50 kilometer, dan Palembang–SP Indralaya Seksi 3 (KTM–Indralaya) sepanjang 10 kilometer.
Jalan tol yang pembangunannya sudah selesai panjangnya 10 kilometer, sedangkan tol yang telah beroperasi memiliki panjang 21,86 kilometer.
Hutama Karya menargetkan dapat menyelesaikan empat ruas tol Trans-Sumatera sampai akhir tahun 2018.
Keempat ruas tersebut yakni Medan–Binjai Gate Helvetia-Gate Marelan sepanjang 2,70 kilometer, Palembang–Indralaya sepanjang 15 kilometer, Bakauheni–Terbanggi Besar sepanjang 126,01 kilometer, dan Pekanbaru–Dumai sepanjang 9,50 kilometer.
Sementara dua ruas tol lagi, yaitu Terbanggi Besar–Pematang Panggang dan Pematang Panggang–Kayu Agung, tidak bisa diselesaikan pada tahun ini sesuai rencana.
Untuk diketahui, Hutama Karya mengajukan tambahan PMN ke pemerintah dan DPR pada tahun ini senilai Rp 12,5 triliun guna membiayai pembangunan jaringan jalan tol Trans-Sumatera.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/11/230758121/11-ruas-tol-trans-sumatera-butuh-rp-2505-triliun