Tentunya, hal ini juga akan membuat rencana pemerintah untuk menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) semakin sulit.
Meski demikian, masih ada beberapa daerah yang dinilai tepat menjadi lokasi hunian tersebut.
"Syaratnya harus pembangunan vertikal ya. Karena kalau enggak, dalam waktu dekat pun akan habis juga," kata Wakil Sekjen DPP Real Estate Indonesia Bambang Ekajaya kepada Kompas.com, Senin (9/7/2018).
"Kalau bicara lahan satu hektar, misalnya, bisa dibangun rumah sederhana dengan luas 60 meter persegi, itu mungkin hanya bisa 100 unit. Tapi ketika menjadi rusun itu bisa jadi 2.000 unit. Jadi rusun itu jadi solusi daerah," imbuhnya.
Ia menambahkan, daerah yang paling tepat untuk dibangun rusun atau apartemen murah itu masih banyak terdapat di kawasan pinggiran Jakarta, baik di timur, barat, maupun utara.
"Kalau kita lihat daerah yang paling memungkinkan di Jakarta Timur. karena daerah sini masih banyak yang belum dikembangkan dan lingkungannya bisa di sini," tutur Bambang.
"Di daerah utara seperti di Cilincing masih ada. Di barat mendekati Tangerang masih ada, jadi tersebar. Tinggal pemerintah melakukan planning secara intensif mengenai RTRW-nya," imbuh dia.
Bambang mengigatkan, agar pemerintah segera melakukan pendataan kawasan yang masih belum dikembangkan dan dapat dibeli dengan harga terjangkau.
Tujuannya, agar pemerintah memiliki bank tanah untuk dikembangkan sebagai kawasan hunian terjangkau bagi MBR dalam skala besar.
https://properti.kompas.com/read/2018/07/09/190455221/daerah-ini-paling-pas-dibangun-apartemen-murah