Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembang Menilai Integrasi Tol JORR Berdampak Positif Bagi Properti

“Peningkatan kelancaran jalan tol merupakan langkah positif yang patut diapresiasi dan didukung. (Kelancaran transportasi) tentu saja mendorong penjualan properti,” ujar Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Taufik Hidayat, kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Dia mengatakan, khusus pelaku bisnis properti, kelancaran arus transportasi merupakan salah satu faktor positif.

Untuk itu, adanya upaya-upaya pemerintah guna memperlancar arus transportasi dengan cara pengembangan angkutan transportasi massal seperti mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), busway, tol laut hingga jalan tol, patut diapresiasi dan didukung.

Di Jakarta dan sekitarnya yang terhubung JORR, PP Properti saat ini sedang menggarap dua proyek apartemen dengan kapasitas ribuan unit.

Satu proyek berada di Depok, yakni Evencio dan satu proyek di Tangerang Selatan, The Ayoma. Tol JORR menghubungkan Jakarta dengan kawasan penyangga seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Kebijakan integrasi transaksi tol JORR ini merupakan tahapan untuk menuju transaksi tol menerus atau multi lane free flow (MLFF) yang diberlakukan pada 2019.

Integrasi pada intinya adalah untuk peningkatan layanan melalui penyederhanaan sistem transaksi dengan tarif tunggal.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa integrasi tol JORR utamanya bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan waktu tempuh dan antrean transaksi tol.

Transaksi tol setelah integrasi menjadi sistem terbuka yang memungkinkan pengguna tol hanya melakukan satu kali transaksi.

Saat ini, pengguna tol harus melakukan 2-3 kali transaksi untuk menggunakan tol JORR sepanjang 76,43 kilometer yang terdiri dari 4 ruas tol dan dikelola oleh badan usaha jalan tol (BUJT) berbeda.

“Lima gerbang tol yang ada akan dihilangkan, sehingga mengurangi antrian di tol. Integrasi tol juga bertujuan mendukung sistem logistik nasional agar lebih efisien dan berdaya saing. Sosialisasi terus dilakukan dan akan diputuskan dalam waktu dekat karena sudah ditunggu oleh angkutan logistik,” kata Basuki.

Setelah integrasi, penggunaan tol JORR akan dikenakan satu tarif yakni Rp 15.000 untuk kendaraan golongan I. Lalu, kendaraan golongan 2 dan 3 tarifnya sebesar Rp 22.500. Selain itu, untuk golongan 4 dan 5 membayar besaran tarif Rp 30.000.

Besaran tarif Rp 15.000 didasarkan atas perkalian antara jarak rata-rata pengguna tol JORR 17,6 km dengan tarif rata-rata Rp 875 per kilometer.

Kementerian PUPR menjelaskan, besaran tarif ini masih di bawah kesanggupan membayar (willingness to pay) masyarakat yang diperoleh dari hasil kajian sebelumnya terkait investasi jalan tol.

Tol JORR terdiri atas Seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), dan Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir).

Lalu, Seksi E2 (Cikunir-Cakung), Seksi E3 (Cakung-Rorotan), Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E-2, E-2A, dan NS (Rorotan-Kebon Bawang). Selain itu, Jalan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.

Kebijakan integrasi transaksi tol sebelumnya dilakukan pada beberapa ruas tol. Tahun 2016, integrasi dilakukan untuk ruas tol Jakarta-Palimanan dan Palimanan-Brebes Timur.

Kemudian, tahun 2017 dilakukan integrasi ruas tol Jakarta-Tangerang-Merak. Selain itu tahun 2018 dilakukan integrasi pada ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Tol Semarang seksi ABC. 

https://properti.kompas.com/read/2018/07/02/133000221/pengembang-menilai-integrasi-tol-jorr-berdampak-positif-bagi-properti

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke