KOMPAS.com - Perhelatan Piala Dunia yang dilangsungkan setiap empat tahun sekali, selalu menyisakan berbagai cerita.
Cerita tersebut berupa luapan emosi. Baik itu kegembiraan maupun kesedihan ketika menyaksikan jalannya pertandingan tim nasional yang dibela bersama rekan atau keluarga.
Dan stadion tempat para 'gladiator' itu bertarung memperebutkan trofi emas Piala Dunia, menjadi saksi bisu pada setiap momen kenangan tersebut.
Kompas.com merangkum dari Designboom beberapa stadion paling ikonik di dunia dalam sejarah Piala Dunia:
1. Piala Dunia 2002: Jepang dan Korea
Memiliki kapasitas 72.000 kursi penonton, Stadion Yokohama atau lebih dikenal sebagai Nissan Stadium menjadi stadion paling bersejarah pada ajang Piala Dunia saat itu.
Empat pertandingan digelar di sini, termasuk laga final yang mempertarungkan German dan Brasil.
Stadion ini juga menjadi saksi bagaimana legenda Brasil, Ronaldo menjadi man of the match pada pertandingan tersebut. 15 gol berhasil dilesakkan Ronaldo, dua di antaranya terjadi pada laga final tersebut.
Ronaldo pun sukses mengantarkan Brasil memperoleh trofi kelima Piala Dunia saat itu.
Stadion ini dirancang oleh tim perencana, arsitek, serta insinyur dari MHS, yang telah memiliki pengalaman lebih dari 87 tahun di Jepang.
2. Piala Dunia 2006: Jerman
Jerman memang layak dinobatkan sebagai salah satu negara yang memiliki stadion terbaik. Hal ini sejurus dengan sejarah mereka dalam memenangi turnamen ini.
Tercatat, setidaknya sudah empat kali der Panzer, sebutan Timnas Jerman, memenangi ajang pertandingan sepak bola paling bergengsi ini.
Kepiawaian Jerman tak hanya berhenti pada mengolah si kulit bundar. Tetapi juga dalam merancang stadion.
Dua stadion di negara ini pun layak disebut sebagai ikon Piala Dunia saat itu karena kejeniusan arsitekturnya.
Pertama, Stadion Dortmund yang menjadi markas Borussia Dortmund. Memiliki kapasitas 63.000 kursi, kapasitas ini dapat bertambah hingga 20.000 kursi untuk menampung pendukung Borussia Dortmud ketika bertanding.
Adalah Sudtribune atau tribun selatan, merupakan sebuah area yang bisa digunakan penonton yang ingin menyaksikan jalannya pertandingan dengan berdiri.
Stadion ini dirancang oleh tim arsitek dari Planungsgruppe Drahtler.
Kedua, yaitu Allianz Arena yang menjadi markas bagi Bayern Munich. Memiliki kapasitas 75.000 orang, stadion ini dibuka pertama kali pada Mei 2005 dan menghabiskan dana 340 juta euro untuk menyelesaikan pembangunannya.
Arsitek yang merancang stadion ini berasal dari Swiss yaitu Herzog & de Meuron. Sang arsitek merancang tiga tema pada stadion yang mereka punggawai ini, yaitu melengkapi stadion dengan fasad yang dapat berubah warna dengan cepat.
Mereka juga menyediakan area taman yang memungkinkan pengunjung dapat memasuki area stadion dengan cepat.
Terakhir, yaitu menciptakan interior layaknya kawah dengan meningkatkan sudut kemiringan dari bawah ke atas, sehingga memungkinkan untuk melihat secara optimal sambil memberikan kesan suasana yang lebih dramatis.
3. Piala Dunia 2010: Afrika Selatan
Pertama kali Piala Dunia digelar di Benua Afrika, Afrika Selatan mendapatkan kehormatan untuk menyelenggarakanya.
Salah satu stadion yang paling ikonik pada perhelatan tersebut yaitu Stadion FNB yang terletak di selatan Johannesburg.
Memiliki kapasitas 87.436 penonton, stadion ini menjadi tuan rumah bagi pembukaan dan penutupan turnamen ini.
Sebelum dipugar untuk menghadapi Piala Dunia saat itu, stadion ini merupakan salah satu situs bersejarah di Afrika Selatan lantaran menjadi lokasi mantan Presiden Nelson Mandela berpidato pertama kali pasca dibebaskan dari penjara pada 1990 silam.
Pada perhelatan Piala Dunia, stadion ini mengalami renovasi besar-besaran oleh arsitek Boogertman + Partners, dan digambarkan sebagai sebuah Calabash atau Pot African.
4. Piala Dunia 2014: Brazil
Negara ini bertanggungjawab dalam menghasilkan sejumlah pesepakbola kelas dunia yang kemudian diboyong ke Benua Eropa untuk bermain di sana.
Dalam menggelar turnamen tersebut, Pemerintah Brazil menghabiskan anggaran sekitar 3 miliar dollar untuk membangun stadion.
Seperti, pembangunan Arena da Amazonia yang dibangun kota hutan Manaus senilai 300 juta dollar AS atau untuk membangun Estadio Nacional de Brasilia yang menelan anggaran 550 juta dollar AS.
Stadion Manaus dirancang oleh tim arsitek Jerman, GMP. Stadion yang melambangkan hutan hujan ini, terletak di pusat kota yang menghubungkan langsung dengan bandara.
Namun perlu digarisbawahi, pembangunan stadion ini memberikan efek sosio-ekonomi jangka panjang. Pasalnya, stadion ini tidak memiliki tim khusus yang akan terus menerus menggunakannya.
Alhasil, stadion ini terpaksa kosong atau tidak digunakan pascaturnamen digelar.
https://properti.kompas.com/read/2018/06/30/191939721/stadion-stadion-ini-jadi-ikon-piala-dunia