JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengerjakan pembangunan (FO) Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Pengerjaannya dilakukan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Balitbang PUPR.
Teknologi yang diterapkan pada pembangunan flyover itu merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang, atau dikenal dengan corrugated mortarbusa pusjatan (CMP).
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menggunakan teknologi tersebut saat membangun FO Antapani di Kota Bandung, Jawa Barat, yang diresmikan pada tahun 2017.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kelebihan CMP adalah masa konstruksinya yang lebih cepat 50 persen dibanding konstruksi beton.
“Apabila menggunakan konstruksi beton butuh waktu 12 bulan, menggunakan teknologi CMP hanya memerlukan 6 bulan,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (28/6/2018).
Bukan hanya lebih cepat dalam waktu pengerjaan, teknologi CMP juga lebih efisien untuk pembiayaan. Sebab, konstruksi CMP tidak harus menutup jalur kendaraan sehingga dampaknya sangat kecil terhadap kemacetan di sekitar lokasi konstruksi.
Selain itu, CMP juga bernilai estetis sehingga lebih enak dipandang dan bisa menjadi landmark di kawasan tersebut.
Kelebihan lainnya, konstruksi CMP lebih ramah lingkungan karena konsumsi bahan alamnya jauh lebih sedikit daripada konstruksi dengan teknologi beton.
Pembangunan flyover dengan panjang 600 meter dan lebar 9 meter itu menelan biaya sebesar Rp 43,05 miliar.
Keberadaannya diharapkan mampu mengurangi kemacetan akibat perlintasan sebidang rel kereta Solo-Yogyakarta serta memperlancar arus kendaraan dari Jalan Adi Sucipto dan Jalan MT Haryono ke arah Jalan Dr Moewardi dan sebaliknya.
Adapun kontraktor pembangunan FO Manahan ini yaitu PT Yasa Patria Perkasa dan PT Virama Karya, sedangkan konsultan proyeknya yakni PT Anugerah Kridapradana dan PT Disiplen Consult.
https://properti.kompas.com/read/2018/06/28/230000821/berteknologi-cmp-flyover-manahan-telan-rp-43-05-miliar