JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan jaringan Jalan Tol Trans-Jawa dari Merak di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur akan berakhir di ruas Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi).
Jika kelak rampung terbangun, tol itu nantinya menjadi yang terpanjang di Indonesia. Namun, hingga saat ini perkembangannya masih dalam tahap pembebasan lahan.
Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kali kesempatan menargetkan tol ini rampung pembangunannya dan dapat beroperasi penuh pada 2019 mendatang.
PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, merupakan badan usaha yang memiliki hak membangun dan mengelola tol (konsesi) tersebut.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan, pembangunan Tol Probowangi saat ini masih dalam perencanaan berbagai hal.
“Tol Probowangi itu sekarang masih dalam proses penetapan lokasi (penlok), tender konstruksi, pemantapan desain, perubahan trase atau arah jalan, dokumen pengadaan tanah, pembebasan tanah, baru mulai konstruksi,” ucap Desi Arryani saat diwawancarai Kompas.com di Pasuruan, Jumat (22/6/2018).
Menurut dia, investasi sementara untuk tol sepanjang 172 kilometer tersebut sebesar Rp 23 triliun. Perkiraan biaya itu bisa saja berubah tergantung pelaksanaannya nanti.
“Tergantung kondisinya, desain dan eksekusi lapangan biasanya ada penyesuaian. Intinya pembebasan tanah,” tambahnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menuturkan, proses pembangunan Tol Probowangi saat ini masih dalam fase pembebasan lahan.
“Tol Probowangi masih pembebasan lahan dan lain-lain, tapi 2019 nanti akan diselesaikan semua,” tutur Arie singkat.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/23/210000521/perkembangan-tol-probowangi-masih-tahap-penentuan-lokasi