JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan infrastruktur konektivitas, terutama jalan tol, merupakan investasi jangka yang membutuhkan dana besar (capital intensive).
Tak hanya untuk konstruksi fisik, dana besar juga dibutuhkan untuk pengadaan lahan yang terlebih dahulu harus dibebaskan dari kepemilikan warga secara pribadi, maupun lembaga atau institusi.
Nah, dalam proses pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan di Jawa Timur yang mencakup tiga Seksi, juga membutuhkan dana tak sedikit.
Dalam catatan Kompas.com, nilai investasinya tak kurang dari Rp 4 triliun.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, sumber pendanaan ruas tol itu salah satunya dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
“Ada proses ketika tanah sangat berperan dan ada LMAN sehingga membantu percepatan dana tanah itu. Jadi ada kepastian pendanaannya,” ucap Herry Trisaputra Zuna di Pasuruan, Jumat (22/6/2018).
Proses pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 1 Gempol-Rembang, misalnya, dimulai pada tahun 2013 dan selesai pada 2017.
Kemudian, Seksi 2 Rembang-Pasuruan dimulai pada 2017 hingga selesai pada tahun ini dan akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat kemarin.
Seksi 2 ini terbilang cepat, baik pengadaan lahannya maupun konstruksi fisiknya. Menurut Direktur Teknik PT Jasamarga Gempol Pasuruan Ari Wibowo, percepatan ini dilakukan menyusul target harus dapat berfungsi pada mudik dan balik Lebaran 2018.
"Selain itu, masyarakat sekitar sini sebagai pemilik lahan juga terhitung kooperatif," urai Ari.
Keberpihakan
Di ruas tol ini, terdapat rest area di dua titik di jalur A dan B yang mengakomodasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka dapat menjual hasil produksinya di sini.
Rest area ini dikelola oleh PT Jasamarga Properti. Mereka bekerjasama dengan perwakilan, paguyuban, atau koperasi yang menaungi UMKM agar anggotanya dapat berjualan di rest area.
" Jadi ada keberpihakan di sana,” imbuh Herry.
Tol Gempol-Pasuruan memiliki panjang total 34,15 kilometer sebagai penghubung antara Kecamatan Gempol dan Kota Pasuruan.
Herry mengungkapkan, ruas ini merupakan bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa yang membentang dari Merak di Banten hingga ke Banyuwangi di Jawa Timur sepanjang 1.150 kilometer.
Jika dihitung sampai Pasuruan, panjangnya 920 kilometer. Hingga saat ini, tol yang sudah beroperasi sepanjang 600 kilometer dan yang sedang dalam proses pembangunan sepanjang 365 kilometer.
Adapun tol dalam tahap pengadaan tanah panjangnya 185 kilometer, mulai dari Probolinggo hingga Banyuwangi.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/23/190000721/pembangunan-tol-gempol-pasuruan-telan-dana-rp-4-triliun