Humas PT Jasamarga Gempol Pasuruan Roedi Purwanto mengatakan arus balik pada Senin (18/6/2018) berlangsung tertib.
"Alhamdulillah lancar dan terkendali," ujar Roedi kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com.
Menurut Roedi, sebelum gerbang tol (GT) Pasuruan dibuka untuk arus mudik dan balik, lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 7.295 kendaraan per hari.
Setelah GT Pasuruan dibuka, LHR selama Lebaran ini menjadi 13.353 kendaraan per hari. Terjadi lonjakan sekitar 83 persen.
Namun, tak seperti di jalan tol Jawa Barat, dan Jawa Tengah, di sini arus balik justru berasal dari barat ke timur atau Pasuruan, Banyuwangi, dan sekitarnya.
Mereka yang menggunakan ruas-ruas tol operasional Gempol-Bangil atau Bangil-Rembang dan tol fungsional Rembang-Pasuruan punya dua motif berbeda.
Pertama adalah pengguna yang ingin berwisata ke Banyuwangi, dan Bali. Kedua adalah kendaraan logistik yang melayani kawasan-kawasan industri di sekitar Pasuruan.
Tol Gempol-Pasuruan dirancang sepanjang 34,15 kilometer yang menghubungkan daerah Gempol dan Kota Pasuruan.
Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol yang menghubungkan antar kota utama di Jawa Timur, yaitu Surabaya-Banyuwangi.
Total investasi untuk membangun proyek Tol Gempol-Pasuruan ini diperkirakan mencapai Rp 4,03 triliun, dengan PT Jasa Marga Gempol Pasuruan sebagai pemegang konsesi.
Dalam Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memegang porsi saham mayoritas sebesar 98,81 persen dan 1,19 persen sisanya dimiliki oleh PT Jatim Marga Utama.
Seksi I, yakni Gempol-Rembang (13,9 kilometer), sudah beroperasi sejak tahun 2017 dari Simpang Susun Gempol hingga GT Rembang.
Sementara Seksi III Pasuruan-Grati (13,65 kilometer) saat ini masih dalam konstruksi dengan progres 24,2 persen.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/18/230855421/hari-perdana-arus-balik-tol-gempol-pasuruan-lancar