Kenaikan volume kendaraan ini mengakibatkan antrean sepanjang 1 kilometer jelang exit toll Grinsing.
Menurut petugas Satlantas Polres Batang yang ditempatkan di Pos Pengamanan Terpadu Grinsing, Fathan Amirudin, kepadatan arus mudik pada pukul 15.05 WIB tersebut karena berbarengan saat jam pulang kantor.
"Selain pemudik, banyak karyawan yang bekerja di sekitar Batang sini yang ingin mencoba jalur tol fungsional," kata Fathan kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com.
Padunya koordiansi antara petugas kepolisian yang ditempatkan di Pos Pengaman Terpadu Batang Timur di bagian barat ruas Tol Batang-Semarang dan Pos Pengaman Terpadu Grinsing tak membuat ketersendatan lebih panjang.
Padahal jalur ruas tol sepanjang 75 kilometer ini menyempit jelang Jembatan Kalikuto.
"Rekan kami di barat telah mengantisipasinya dengan mengalihkan arus lalu lintas ke jalur Pantai Utara Jawa (Pantura)," tuntas Fathan.
"Puncaknya sudah lewat pada Sabtu malam lalu. Jasa Marga punya perhitungan, jika lonjakan 100 persen sudah terjadi, maka puncak arus mudik sudah berlalu," kata Arie.
Namun demikian, kata Arie, pihak JSB akan tetap melakukan pelayanan mudik semaksimal mungkin. Terutama jelang pintu keluar Grinsing dengan menempatkan sejumlah petugas di Pos Pengamanan Terpadu.
Selain itu juga, JSB melakukan pantauan langsung di pintu Weleri selepas Jembatan Kalikuto untuk mengarahkan pemudik yang hendak menuju Semarang, Solo, atau Surabaya.
"Kami harap hingga arus balik nanti perjalanan masyarakat lancar dan selamat sampai tujuan," tambah Arie.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/12/154036121/sempat-terjadi-antrean-1-km-lalin-tol-batang-semarang-kembali-normal