Bahkan, pada Minggu (10/6/2018) malam sebagai hari yang diprediksi merupakan puncak arus mudik, justru landai tak ada pertambahan volume kendaraan berarti.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan hal tersebut kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Senin (11/6/2018).
"Kondisi arus mudik di tol yang kami kelola cukup lancar, belum mencapai elevasi, meski di beberapa titik ada kenaikan jumlah kendaraan. Secara umum lancar," kata Herwidiakto.
Hal senada dikemukakan Humas PT Pemalang Batang Toll Road (anak usaha Waskita Toll Road) Sartono. Menurut catatannya, arus mudik selama empat hari pertama ini di luar prediksi.
Pihak Pemalang Batang Toll Road sempat memprediksi puncak arus mudik pada Minggu malam kemarin.
"Namun ternyata hanya 1.000 hingga 1.500 kendaraan per jam. Padahal ruas ini difungsikan 24 jam. Antrean di Gerbang Tol (GT) Kertasari pun tak lebih dari 2 kilometer.," ungkap Sartono.
Bertolak dari catatan tersebut, Sartono memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Selasa (12/6/2018) besok.
Pemudik ke arah timur atau Semarang, Solo, dan Surabaya, akan mendominasi arus mudik ketimbang mereka yang memiliki tujuan akhir Pekalongan, Batang, Kendal dan sekitarnya.
"Komposisinya sekitar 80 persen ke arah timur dari Batang, dan 20 persen di sekitar Batang," kata Sartono.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan esok hari, Sartono menuturkan, PT Pemalang Batang Toll Road meningkatkan status ruas ini menjadi Siaga I.
Semua pihak yang terkait pengamanan, dan pelayanan jalan tol dilibatkan. Mulai dari kepolisian, para medis, layanan terpadu, flagman, bahkan perangkat kota/kabupaten di siagakan.
"Kami on site 24 jam," tuntas Sartono.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/11/215343521/selasa-h-3-lebaran-puncak-mudik-di-tol-pemalang-batang