Demikian status media sosial Facebook milik Djoko Saputro yang diunggah pada Jumat 8 Juni 2018, tepat hari pertama mudik dan dibukanya ruas-ruas tol fungsional Trans-Jawa.
Menurut Djoko, trase tol yang dilintasinya tanpa putus kendati beberapa tol tersebut masih dalam status fungsional, seperti ruas Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Salatiga-Kartasura.
Djoko yang bekerja di PT Air Products Indonesia berkisah, dia memulai perjalanan pada pukul 09.00 WIB pagi. Sampai di Delanggu pada pukul 17.00 WIB petang.
Menurut Djoko, perjalanan yang cukup singkat ini merupakan rekor baru selama bertahun-tahun dia menjalani ritual pulang kampung.
Sebelumnya, waktu tempuh Jakarta-Klaten bisa mencapai sekitar 14 jam hingga 16 jam (termasuk istirahat).
Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com juga mendapati testimoni masyarakat mengenai ketersendatan tersebut di perjalanan mudik dua tahun sebelumnya dengan waktu tempuh dua malam tiga hari untuk tujuan Solo.
Untuk diketahui, jarak antara Solo dan Klaten hanya 25,6 kilometer atau sekitar 45 menit berkendara roda empat.
Selain trase tol yang tak terputus, rest area di banyak titik dan petugas yang siap siaga memberikan arahan dengan baik, kata Djoko, turut membantu lancarnya perjalanan mudik.
"Mungkin yang masih menjadi kendala adalah belum rampungnya Jembatan Kalikuto di ruas Batang-Semarang, dan Jembatan kali Kenteng yang berpotensi menimbulkan kemacetan," tutur Djoko.
Dia mengatakan, tahun ini tidak terdapat kejadian minor signifikan seperti periode yang sama tahun 2017 lalu.
"Sejauh ini cukup bagus. Relatif belum ada lonjakan volume kendaraan. Karena sejak jauh hari, masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan mudik tidak menumpuk pada satu hari yang sama," kata Darmaningtyas.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
https://properti.kompas.com/read/2018/06/11/060000121/rekor-baru-mudik-cikarang-delanggu-6-jam-biasanya-16-jam