Kongres yang diperkirakan dihadiri sekitar 1.500 peserta itu sendiri akan berlangsung di Bali pada 7-10 Desember 2018. Pada FIABCI Desember Meeting and Global Business Summit 2018 itu FIABCI Indonesia atau REI akan mengusung dua tema yakni "Affordable Housing and Sustainable Tourism Development".
Presiden FIABCI Asia Pasifik, Soelaeman Soemawinata, pada buka puasa bersama media, Senin (4/6/2018), mengatakan bahwa dua isu sentral tersebut sedang mengemuka di dunia, khususnya pada negara-negara ketiga. Di Indonesia sendiri kedua isu itu menjadi prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Ini (FIABCI) Desember Meeting and Global Business Summit) perhelatan khusus yang diadakan setiap Desember dan selama 68 tahun terakhir biasanya hanya diadakan di benua Eropa. Maka, ini tahun ini luar biasa kita, karena untuk pertama kalinya digelar di Asia Pasifik, apalagi itu diadakan di Bali, di Indonesia. Akan banyak kegiatan, dan kebetulan bersamaan dengan Rakernas REI," kata Presiden FIABCI Asia Pasifik, Soelaeman Soemawinata atau akrab disapa Eman.
Eman, yang juga Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) mengaku yakin kegiatan tersebut akan sangat berarti bagi Indonesia yang sedang mengampanyekan penyediaan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah. Plus, menurut Eman, mendorong pengembangan sektor pariwisata yang ditargetkan menjadi penyumbang terbesar devisa negara setelah industri kelapa sawit (CPO) sekaligus sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar.
Pada kongres tersebut akan hadir sekitar 1.200 sampai 1.500 pelaku usaha real estat dan industri pendukungnya. Separuh dari jumlah itu merupakan investor asing dari berbagai negara.
"Untuk itu, kami berharap dukungan penuh pemerintah. Kami sudah mengajukan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk berkenan hadir dan membuka kegiatan tersebut, selain juga sudah berkoordinasi dengan menteri-menteri terkait di bidang perumahan rakyat, pariwisata dan sekretariat negara," ujar Eman.
Eman menambahkan, dari 68 negara yang bergabung dalam FIABCI, kemungkinan hanya Indonesia satu-satunya negara yang pemerintahnya membuat konsep rumah murah dengan mengedepankan peran swasta. Untuk itu, Eman akan memaparkan rule model penyediaan rumah murah tersebut.
"Saya mendapat permintaan untuk menyampaikan topik hunian terjangkau ini di Hawaii dan Taiwan. Mereka ingin belajar banyak mengenai model yang sudah berjalan di Indonesia ini, dan berharap dapat menerapkan di negaranya," kata Eman.
Untuk tujuan itulah, lanjut dia, REI melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait antara lain bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kemudian bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Sekjen DPP REI Totok Lusida pada kesempatan sama menuturkan, bahwa terakhir kali REI diberi kesempatan bertemu dan melaporkan langsung rencana FIABCI Desember Meeting and Global Business Summit 2018 kepada Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut selain menanyakan beberapa hal terkait isu properti, Presiden juga menyampaikan ucapan terimakasih dan antusiasmenya terhadap REI yang selama ini menggagas program penyediaan rumah bagi MBR.
"Presiden menganggap REI telah menggerakkan pembangunan rumah bagi aparatur sipil negara dengan menjalin kerjasama dengan Korpri dan kerjasama pembiayaan dengan PT Taspen dan PT Jamkrindo yang kini sudah ditindaklanjuti oleh Bappenas," ujar Totok.
Dalam pertemuan selama sekitar satu jam tersebut Presiden Jokowi juga menyampaikan kesediaannya membuka dan menjadi pembicara utama (keynote speech) FIABCI Desember Meeting and Global Business Summit 2018 di Bali pada 8 Desember 2018. Sementara Rakernas REI 2018 yang berlangsung pada 7 Desember rencananya akan dibuka Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Presiden nantinya akan menyampaikan soal Program Sejuta Rumah dan pemenuhan hunian layak terjangkau bagi MBR di Indonesia dengan melibatkan peran swasta yang bisa menjadi percontohan ke negara lain," kata Totok.
https://properti.kompas.com/read/2018/06/05/142725721/jokowi-akan-buka-pertemuan-fiabci-dunia-di-bali