Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Menarik: Ethiopia, China-nya Afrika

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi negara Ethiopia yang saat ini sudah lebih maju bisa dilihat antara lain dari infrastruktur dan perekonomiannya. Itulah yang membuat Ethiopia diibaratkan China di Afrika.

Berita itu menyedot perhatian paling tinggi dari pembaca kanal Properti Kompas.com, Rabu (30/5/2018).

Selain itu, informasi bahwa perjalanan dari Semarang ke Solo bisa dilakukan tanpa keluar dari jalan tol juga masuk berita terpopuler. Berikut ini daftar lengkapnya:

1. Kondisi Ethiopia diibaratkan China di Afrika

Apakah Ethiopia akan menjadi seperti China di Afrika? Pertanyaan itu muncul dalam konteks ekonomi mengingat tingkat pertumbuhan Ethiopia diperkirakan 8,5 persen tahun ini, melampaui China yang diproyeksikan 6,5 persen.

Selama satu dekade terakhir, Ethiopia memiliki rata-rata pertumbuhan sekitar 10 persen. Namun, di balik angka itu, baik China maupun Ethiopia merasa bisa melewati masa lalu mereka dengan baik dan memiliki visi yang bagus untuk masa depan negara masing-masing.

Kedua negara itu percaya bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi bangsa yang hebat.

Baca berita lengkapnya di sini: Kini, Ethiopia Sudah seperti China di Afrika

 

2. Dari Semarang ke Solo bisa terus lewat jalan tol

Pekerjaan konstruksi di Seksi 4 dan 5 Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, akan berhenti pada 2 Juni mendatang.

Nantinya, sebagian besar dari ruas sepanjang 32,54 kilometer yang menghubungkan Salatiga-Kartasura itu akan dilapisi beton rigid pavement.

Namun, hanya sekitar 10 kilometer yang akan memiliki lapisan lean concrete (LC) dengan kualitas K-250.

"Hal itu sudah layak untuk dilewati saat arus mudik," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi, Sabtu (26/5/2018).

Baca berita lengkapnya di sini: Lebaran, Semarang-Solo Tak Perlu Keluar Tol

 

3. Jalur mati kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang

Jalur kereta api yang menghubungkan Banjar–Pangandaran-Cijulang telah dinonaktifkan sejak 3 Februari 1981.

Awalnya, pembangunan jalur ini dimulai atas usul Pemerintah Hindia Belanda karena banyaknya palawija dan kopra yang bisa diambil dari daerah Ciamis dan sekitarnya.

Daerah sekitar jalur ini memang penghasil perkebunan dan pertanian yang melimpah. Dengan demikian, dibutuhkan moda transportasi untuk mendistribusikan hasil bumi tersebut. Jalur kereta ini pun menjadi sarana transportasi hingga 1980-an.

Baca berita lengkapnya di sini: Kisah Jalur Mati Kereta Api Rute Banjar-Pangandaran-Cijulang

 

4. Siapkan bahan bakar mobil sebelum lewat tol Pemalang-Batang

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengingatkan calon pemudik yang hendak melewati Jalan Tol Pemalang-Batang mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh.

"Iya, harus full tank, bensin, e-toll, semuanya harus diisi. Karena sampai Batang enggak ada jalan keluar," kata Herry saat meninjau lokasi, Sabtu (26/5/2018).

Baca berita lengkapnya di sini: Jangan Lupa Isi Bensin Penuh Sebelum Lewat Tol Pemalang-Batang

 

5. Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang dilengkapi jalan layang

Jalan layang sepanjang 1,2 kilometer tengah disiapkan untuk menunjang akses menuju terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.

“Kalau desain selesai, tahun ini mulai dibangun. Jalan layang ini empat lajur agar akses lebih cepat dan langsung menyambung ke bandara. Ini jalan khusus ke bandara,” kata dia, Minggu (27/5/2018).

Baca berita lengkapnya di sini: Jalan Layang Lengkapi Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang

https://properti.kompas.com/read/2018/05/31/060000321/berita-menarik--ethiopia-china-nya-afrika-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke