Portofolio hospitalitas perdananya adalah Six Senses Hotels Resorts Spa yang bakal diresmikan dan beroperasi penuh pada 1 Agustus 2018 mendatang.
Sementara hotel keduanya adalah Regent Hotel di kompleks Mangkuluhur City, koridor Gatot Subroto, Jakarta.
Tak main-main, dana yang dikeluarkan untuk membangun Regent Hotel dan Six Senses Hotels Resorts Spa senilai belasan triliun Rupiah.
Khusus Six Senses Hotels Resorts Spa yang mengusung konsep hemat energi, dan gaya hidup berkelanjutan ini, dibangun dengan ongkos konstruksi senilai Rp 1 triliun.
Resor mewah ini berada di atas tebing terjal dengan pemandangan laut spektakuler dan Pura Uluwatu.
Six Senses Hotel Resorts Spa dibangun oleh anak usaha KG Global development, yakni PT Cahaya Warna Prima.
Menempati area seluas 12 hektar, Six Senses Hotel Resorts Spa terdiri dari dua tahap pengembangan.
Selain konsep berkelanjutan, PT Cahaya Warna Prima juga mengusung genre desain yang mengadopsi budaya lokal, serta mengadaptasi topografi lahan yang berkontur.
"Lahan yang berkontur ini dengan pemandangan samudera lepas, adalah pertimbangan utama kami memilih lokasi Six Senses di Uluwatu. Selain juga privasi dan ketenangan," kata Direktur Utama PT Cahaya Warna Prima Petter Hendrady.
Ada pun fasilitas yang melengkapinya antara lain kapel pernikahan, ruang serbaguna, ruang pertemuan, restoran, bar, kolam renang, serta kebun organik.
Untuk dapat menikmati hotel mewah ini, tamu harus merogoh kocek sebesar 700 dollar AS hingga 800 dollar AS per malam.
"Angka ini sudah cukup bagus untuk kelas hotel mewah seperti Six Senses. Tapi ini akan berkembang bertahap hingga mencapai angka okupansi maksimal," kata Manish.
Kehadiran Six Senses Hotels Resorts Spa Bali, bakal menambah daftar total kamar hotel di Pulau Dewata ini.
Menurut riset JLL Indonesia, hingga tiga tahun ke depan, terdapat sejumlah total 15.300 kamar hotel baru.
Dari jumlah tersebut, 17 persen di antaranya merupakan hotel dengan klasifikasi mewah. Ini artinya ada 2.601 kamar hotel mewah baru.
Bertambahnya hotel kelas mewah di Bali didorong oleh kenaikan tingkat hunian. Per November 2014, tingkat hunian hotel kelas mewah tumbuh sebesar lima persen dari tahun 2013, atau paling tinggi dibanding kelas hotel lainnya.
Sementara tarif rerata harian (average daily rate) menurun 10 persen, menjadi sebesar 445,45 dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 5,5 juta per malam. Hal ini disebabkan bertambahnya sejumlah kamar hotel baru yang masuk pasar pada tahun 2014.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/29/080000421/taipan-properti-kembangkan-six-senses-bali-rp-1-triliun