Ada dua titik yang perlu diantisipasi yaitu exit toll Krapyak di Kota Semarang, dan exit toll Salatiga.
“Krapyak itu perlu diantisipasi karena ada tambahan jalur baru dari Batang. Itu pasti akan terjadi bottleneck di sana jadi perlu rekayasa. Lalu keluar Salatiga itu jalannya kecil sekali,” ujar Juliari kepada Kompas.com, saat kunjungannya di Semarang, Minggu (27/5/2018).
Dia menuturkan, pemerintah harus sejak dini mengantisipasi potensi titik kemacetan baik di jalan tol yang sudah operasional maupun masih fungsional. Selain itu, pemerintah harus tetap memperhatikan potensi kemacetan di jalan nasional pantai utara (pantura) Jawa.
“Antisipasi harus dari sekarang, nanti pasti akan jadi titik kemacetan. Krapyak pasti lebih macet, lalu keluar Salatiga karena jalannya kecil,” ucapnya.
Khusus di jalur pantura, Juliari mengusulkan pemerintah pusat melibatkan pemerintah daerah. Potensi kemacetan yang biasa terjadi perlu diurai sesegera mungkin, dan diperlukan rekayasa lalu lintas.
“Titik kemacetan di jalur pantura yang biasa kan pasti ada, kalau bisa lampu merahnya direkayasa seperti apa, atau sebagian jalan dibuka-tutup. Itu perlu diperhatikan rekayasa lalu lintasnya,” sambung dia.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah dalam rangka pengamanan menyiagakan satu mobil patroli di tiap 5 kilometer di ruas jalan tol fungsional yang akan dibuka untuk arus mudik tahun ini. Mobil patroli nantinya diisi dari unsur gabungan dari Brimob, dan Lalu Lintas.
“Tiap 5 kilometer ada mobil patroli gabungan dari brimob dan lalu lintas, termasuk penerangan akan digelar di situ,” ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Sabtu (26/5/2018).
Dijelaskan Condro, mobil patroli di tiap 5 kilometer di ruas tol fungsional dari Pemalang hingga Semarang merupakan bentuk dukungan kepolisian untuk pengamanan mudik. Mobil patroli merupakan kendaraan dinas dari polres setempat.
“Jadi nanti pakai moblitasi dari polres masuk di situ, lalu rest area juga ada. Antar rest area juga nanti dibantu lampu sar milik polri,” katanya.
Polda Jateng menerjunkan sekitar 21.000 personelnya untuk arus mudik kali ini. Mereka tersebar di berbagai ruas jalan tol baik jalan pantura, jalan pantai selatan hingga wilayah Jawa Tengah bagian tengah.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/27/220128421/krapyak-dan-salatiga-potensial-macet-parah-saat-mudik-2018