Presiden Direktur PT PP Properti Jababeka Residen, Harris Amin Singgih, pada buka bersama media, Selasa (22/5/2018), mengatakan dengan konsep pengembangan berstandar Jepang, Little Tokyo tidak hanya akan menyasar kalangan kelas menengah dan atas, tetapi juga anak-anak milenial usia 25-39 tahun. Jumlah milenial terus meningkat setiap tahun di Jababeka dan sekitarnya.
"Saat ini target pasarnya terbagi dua kategori, yaitu pekerja asing dan lokal yang bekerja di kawasan industri dan kalangan mahasiswa. Little Tokyo juga disiapkan untuk para tenaga ahli asing yang bekerja di kawasan industri, karena mereka bisa menyewa apartemen dalam waktu lama ketimbang menginap di hotel," kata Harris.
Menurut dia, khusus pasar mahasiswa misalnya, juga sangat potensial. Mahasiswa President University misalnya, berjumlah ribuan, terutama karena banyaknya mahasiswa dari luar kota.
Sebagai pionir kota mandiri di timur Jakarta, dalam 30 tahun terakhir Jababeka terus bertransformasi. Dengan lebih dari 1.700 perusahaan multinasional dari 30 negara serta 2,5 juta pekerja dan 10.000 ekspatriat di dalamnya, pertumbuhan ekonomi Jababeka merupakan nomor dua terbesar di wilayah Jabodebek setelah Jakarta.
Saat ini produk domestik regional bruto (PDRB) Jababeka dan sekitarnya mencapai Rp150 triliun per tahun. Berbagai fasilitasnya dikembangkan mengikuti karakteristik penghuni kota mandiri, mulai institusi pendidikan, rumah sakit bertaraf nasional, sarana olahraga, dan lain-lainnya.
"Faktor lain yang tak kalah penting adalah konektivitas tinggi dengan kota-kota lainnya. Karena, di samping punya tiga akses pintu tol Jakarta-Cikampek, Jababeka juga makin strategis dengan adanya pembangunan stasiun dan double track KRL Commuter Line Jakarta - Cikarang, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tol JORR 2, serta rencana MRT dan LRT," ujar Harris.
Berdasarkan faktor-faktor itulah, lanjut Harris, PP Properti dan Jababeka bekerjasama mengembangkan superblok ini, yang sejak November 2016 lalu sepakat mendirikan joint venture PT PP Properti Jababeka Residen. Nilai investasi yang ditanam untuk Little Tokyo ini mencapai Rp2,5 triliun.
Direktur Operasional PT PP Properti Jababeka Residen, Awanu Alfan, mengatakan bahwa kawasan timur Jakarta saat ini memiliki prospek pengembangan properti sangat tinggi seiring dengan pergeseran tren properti dari barat ke timur Jakarta.
"Pertumbuhan industri dan populasi yang terus meningkat mendorong pengembangan kawasan dengan konsep kota mandiri, yaitu kawasan yang dapat memenuhi segala kebutuhan penghuninya mulai urusan lapangan kerja, perumahan, pendidikan, kesehatan, gaya hidup dan lainnya," timpal Alfan.
Untuk tahap pertama Little Tokyo ini, tutur Alfan, mulai dikembangkan dan dipasarkan Shibuya Tower yang terdiri dari 25 lantai dan merangkum 525 unit apartemen. Ada tiga tipe unit dipasarkan di tower ini dan dipasarkan mulai Rp465 juta.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan proyek sesuai jadwal. Rencananya kami akan mulai membangun pada kuartal keempat 2018 ini. Serah terima ditargetkan pada kuartal keempat 2021. Kami optimistis di kuartal ketiga bisa menjual lebih dari 50 persen unit Shibuya Tower," ujarnya.
Salah satu daya tariknya, tutur Alfan, Little Tokyo menerapkan teknologi eco city smart home solution. Melalui teknologi tersebut, lanjut dia, penghuni dapat menggunakan aplikasi ponsel pintarnya untuk mengatur keadaan tempat tinggalnya dari luar, mulai pencahayaan ruangan, suhu ruangan, sistem alarm dan CCTV.
Desain bangunan proyek ini dipercayakan kepada firma arsitektur asal Jepang, Tange Associates, yang meraih penghargaan Pritzker Architecture Prize Laurate pada 1987.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/23/093000321/-little-tokyo-mulai-dipasarkan-di-jababeka-