Hal ini karena permintaan tetap stabil di atas 75 persen, meskipun ibu kota Indonesia ini kerap diterpa isu politik yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan.
Tingginya permintaan ini berdampak pada pengembangan hotel yang juga mengalami peningkatan.
Bahkan, menurut hasil riset STR Global mengenai Hotel Supply Development, Jakarta menempati posisi ketiga terbesar di Asia Pasifik untuk pengembangan hotel.
Kota yang dipimpin oleh duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini tengah membangun 6.823 kamar. Jumlah ini sama dengan 12,1 persen dari total kamar esksisting.
Sementara di posisi nomor wahid ditempati Tokyo dengan jumlah 15.877 atau 13,6 persen dari total kamar eksisting.
Nomor dua Shanghai dengan 8.826 kamar atau 3,6 persen dari total kamar eksisting.
"Menyusul Jakarta adalah Chengdu dan Guangzhou, masing-masing 6.376 kamar, dan 6.028 kamar," tulis STR Global dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (20/5/2018).
Persentase pembangunan hotel di kedua kota China itu sekitar 9,0 persen untuk Chengdu, dan 5,7 persen untuk Guangzhou.
Secara umum, STR Global mencatat pipa pengembangan hotel Asia Pasifik sebanyak 343.315 kamar dari 1.534 hotel atau 27,1 persen dari hotel yang telah beroperasi.
Sementara hotel yang masih dalam perencanaan akhir sejumlah 61.991 kamar, dan hotel dalam tahap perencanaan 1.236 kamar.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/21/080000721/pasokan-hotel-jakarta-ketiga-terbanyak-di-asia-pasifik