Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembang Khawatir Bunga KPR dan Konstruksi Terkerek Naik

Keputusan tersebut tidak langsung disambut baik oleh pengusaha dalam hal ini pengembang perumahan.

"Perbankan sudah sampaikan ke kami, sementara bunga kredit tidak dinaikkan, tapi kita enggak tahu sampai kapan bertahan," ujar Sekretaris Jenderal Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida kepada Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).

Ia melanjutkan, sebenarnya suku bunga acuan yang naik tidak melulu diikuti kenaikan bunga kredit. Namun, ada kecenderungan hal tersebut terjadi.

Naiknya bunga kredit tidak hanya berdampak pada masyarakat yang tengah mencicil hunian melalui kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen (KPA).

Menurut dia, bunga kredit yang naik juga bisa berpengaruh pada harga hunian itu sendiri terutama jika bunga kredit konstruksi yang mengalami kenaikan.

"Sekarang saja bunga konstruksi tidak turun-turun. Kalau nanti bunga konstruksi naik, maka bisa-bisa harga rumah juga naik," jelas Totok.

Kondisi ekonomi saat ini, diakui dia, kurang bersahabat bagi pengembang.

Selain adanya kenaikan suku bunga acuan BI, nilai rupiah yang tertekan membuat sejumlah material utama pembangunan rumah ikut naik.

Pasalnya, material bangunan baik bahan bakunya atau yang sudah siap pakai masih banyak diimpor dari luar negeri.

Dengan demikian, harga rumah terpaksa ikut terkerek mengikuti harga bahan bangunan.

"Kita enggak bisa memperhitungkan nilai barang berdasarkan impor atau tidak, tapi lebih ke nilai makronya," tutur Totok.

https://properti.kompas.com/read/2018/05/19/230000821/pengembang-khawatir-bunga-kpr-dan-konstruksi-terkerek-naik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke