Meski besar, menurut Wapres, anggaran tersebut bersifat investasi jangka panjang. Artinya, seluruh infrastruktur yang telah dibangun atau venue yang telah diperbaiki, dapat dimanfaatkan setelah perhelatan dilangsungkan.
"Kok biaya lebih besar? Ya ini investasi. Dengan adanya stadion, ini nanti banyak pemain bola main di situ, begitu juga akuatik memunculkan perenang yang baik," kata dia saat diskusi bertajuk '2018: Tahun Olahraga, Tahun Politik' di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Kalla menyebut, bila dibandingkan dengan pelaksanaan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu, venue Asian Games yang dibangun pemerintah saat ini lebih baik.
"Jadi artinya kalau kita mau bidding olimpiade 10 tahun yang akan datang, kita mampu," ucap Kalla.
Selama ini, ia mengatakan, penyelenggaraan olimpiade di Asia hanya berlangsung di tiga negara, yaitu Jepang, Korea Selatan dan China.
Dengan kualitas venue yang dimiliki sekarang, ia optimistis, Indonesia dapat mencalonkan diri sebagai tuan rumah olimpiade mendatang.
Sekadar informasi, anggaran yang dikucurkan untuk persiapan Asian Games 2018 mencapai Rp 30 triliun. Anggaran tersebut meliputi biaya penyelenggaraan, pembangunan infrastruktur, dan sarana transportasi pendukung Asian Games 2018.
Rinciannya, biaya untuk infrastruktur mencapai hampir Rp 7 triliun, biaya perbaikan fasilitas di Palembang dan Jakarta hampir Rp 3 triliun, sehingga totalnya Rp 10 triliun.
Anggaran juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur jangka panjang, yakni sarana transportasi di Palembang mencapai Rp 7 triliun dan di Jakarta Rp 10 triliun. Selain itu, ditambah biaya untuk lain-lain, maka total biaya mencapai Rp 30 triliun.
Secara keseluruhan, ada 76 venue alias fasilitas olahraga dan 14 non-venue yang disiapkan. Venue itu akan digunakan untuk kompetisi dan latihan, adapun yang non-venue di antaranya berupa wisma atlet.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/15/130000721/anggaran-infrastruktur-asian-games-lebih-mahal