Demikian hasil riset Jones Lang LaSalle (JLL) yang diterima Kompas.com, Senin (14/5/2018).
Menurut Head of Research JLL James Taylor, hal ini terindikasi dari pertumbuhan penjualan sekitar 85 persen dari total 35.000 unit apartemen yang tersedia di pasar Jakarta.
Dominasi penjualan apartemen kelas menengah-bawah ini sebagai dampak dari kebijakan kompetitif yang diterapkan pengembang, serta beban pajak yang lebih rendah.
"Kami juga mengharapkan pertumbuhan harga yang moderat yang bisa dijangkau segmen pasar ini," kata James.
Selain penjualan, kenaikan harga apartemen kelas ini juga menunjukkan dominasinya dengan angka 20-25 persen.
Sementara apartemen kelas atas masih terbebani pajak yang tinggi sekitar 5 persen untuk unit apartemen senilai Rp 5 miliar ke atas, dan 20 persen untuk unit apartemen seharga Rp 10 miliar ke atas.
Perkembangan harga apartemen kasta ini juga relatif tak berubah untuk tidak dikatakan stagnan. Meski demikian, pertumbuhan harga akan terjadi pada masa mendatang seiring rampungnya beberapa pengembangan infrastruktur.
"Apartemen dengan loaksi strategis dan faktor penarik lainnya seperti dekat dengan akses infrastruktur, pengembang dengan reputasi baik, serta kelengkapan fasilitas masih akan menjadi pertimbangan utama pasar," tuntas James.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/14/223000121/pasar-apartemen-menengah-bawah-tetap-yang-terkuat