Jurong Region Line (JRL) bakal menjadi jalur ke-7 layanan mass rapid transit (MRT) jiran Indonesia tersebut.
Menteri Perhubungan Singapura Khaw Boon Wan mengatakan, nantinya JRL melayani warga di kawasan Choa Chu Kang, Boon Lay, dan Tengah Area.
Jalur dengan 24 stasiun tersebut ditargetkan beroperasi dalam tiga fase mulai 2026 mendatang.
Adapun JRL akan membentang sejauh 24 kilometer dan seluruhnya dibangun melayang. Jalur itu juga menjadi penyambung antara North South Line di Choa Chu Kang dan East West Line di Boon Lay.
Koneksi baru itu diyakini kian memudahkan warga Singapura untuk bepergian dari satu titik ke titik lainnya.
Sebagai gambaran, komuter di Woodlands dan bekerja di Jurong, hanya memerlukan waktu tempuh 45 menit ketika JRL beroperasi. Angka itu jauh lebih singkat dibandingkan kondisi saat ini, yaitu 80 menit.
Kepadatan pada ruas Choa Chu Kang hingga Jurong East pun diharapkan bisa terurai melalui hadirnya JRL.
"Jalur MRT baru itu membuat kawasan Jurong menjadi pusat komersial baru di Singapura," ungkap Khaw, seperti diwartakan The Straits Times, Rabu (9/5/2018).
Terlebih lagi, kata dia, kereta cepat Singapura-Malaysia juga memiliki titik temu di kawasan Jurong.
"Tatkala semua pembangunan telah tereksekusi, Jurong akan menjadi pusat bisnis besar dengan layanan angkutan massal yang baik," tutur Khaw.
Sekadar informasi, JRL juga melintasi sejumlah obyek ternama, misalnya saja Nanyang Technological University.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/09/150426221/lagi-singapura-garap-jalur-mrt-baru