Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sah, Crown Group Lansir Megaproyek Rp 7 Triliun di Ancol

Dalam merealisasikan megaproyek dengan estimasi gross development value (GDP) Rp 7 triliun tersebut, Crown Group menggandeng BUMD DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Keduanya berkongsi mengembangkan proyek jumbo berkonsep mixed use development. Ada pun nota kesepahaman antara keduanya ditandatangani pada 27 April 2018.

Proyek ini  mencakup apartemen 3.000 unit, perkantoran, hotel, dan pusat belanja, serta commercial space untuk para penghuni.

CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan nilai GDV sebesar itu setara dengan kapitalisasi aset mereka di Sydney, Australia selama tujuh tahun sebagai basis bisnis.

"Proyek water front ini permulaan yang besar untuk memulai yang lebih besar. Ada kemungkinan kami bekerja sama lagi dengan Pembangunan Jaya Ancol," kata Iwan menjawab Kompas.com. 

Iwan jatuh cinta pada kawasan Ancol setelah bertahun-tahun bergerilya mencari lahan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Kawasan Ancol, kata Iwan, punya potensi besar untuk menjadi kota tepi pantai berkelas dunia karena sudah memiliki kelengkapan ekolobi kota seperti pelabuhan bisnis, pusat belanja, dan rencana pengembangan Mass Rapid Transit (MRT).

"Selain itu, belum ada pengembang yang membangun proyek beach front. Jadi tanah di Ancol ini sesuai dengan konsep yang kami rancang," tambah Iwan.

Sebelum sampai pada tahap penjualan, Iwan menuturkan, Crown Group dan Pembangunan Jaya Ancol akan mengadakan kompetisi desain dengan hadiah uang tunai Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.

Crown Goup melibatkan tiga nama arsitek kaliber internasional untuk diundang mengikuti kompetisi ini.

Mereka adalah Koichi Takeda, arsitek asal Jepang, Kerry Hill Architect yang berkantor di Perth, dan Woha Architects yang berbasis di Singapura.

"Kami juga mengundang satu arsitek lokal. Kompetisi desain ini rampung akhir Desember 2018, sekaligus mengetahui pemenangnya," ucap Iwan seraya menambahkan proyek ini akan dipasarkan pada November 2019.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol C Paul Tehusijarana mengatakan skema bisnis yang ditempuh kedua perusahaan adalah kerja sama operasi (KSO) dengan komposisi kepemilikan masing-masing 61 persen untuk Crown Group dan 49 untuk Jaya Ancol.

"Properti merupakan salah satu bisnis sumber utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, kami merasa senang dapat bekerjasama dengan Crown," kata Paul.

Untuk diketahui, pada tahap pertama yang dipasarkan adalah apartemen tingkat rendah atau low rise tepi pantai dengan jumlah 200-300 unit berdimensi lumayan besar.

"Harga yang kami patok sekitar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi," tuntas Iwan.

https://properti.kompas.com/read/2018/05/07/184535421/sah-crown-group-lansir-megaproyek-rp-7-triliun-di-ancol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke