Menurut rencana, event itu akan dimulai pada 18 Agustus 2018, atau 107 hari lagi.
Secara keseluruhan, ada 76 venue dan 14 non-venue yang disiapkan. Venue itu akan digunakan untuk kompetisi dan latihan, sedangkan yang non-venue di antaranya berupa wisma atlet.
Dalam diskusi mengenai persiapan Asian Games 2018, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, Sri Hartoyo menuturkan, pengerjaan venue dan non-venue sampai April ini progresnya secara total 90,53 persen.
Jumlah itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 89,38 persen.
Untuk mengerjakan sejumlah venue tersebut, Kementerian PUPR menghabiskan dana sekitar Rp 3,7 triliun.
“Total dana dari Kementerian PUPR Rp 3,7 triliun untuk venue di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Sedangkan untuk pembangunan wisma atlet sebesar Rp 3,5 triliun hanya di Kemayoran,” ujar Sri Hartoyo.
Secara keseluruhan, dia merinci bahwa venue di Gelora Bung Karno (GBK) yang dikerjakan sejak tahun 2017 sudah selesai 100 persen.
“Progresnya untuk squash 15-20 persen. Banyak komponen barang yang diimpor, nantinya tinggal pemasangan. Rencana Juni nanti sudah selesai,” imbuh Sri Hartoyo.
Sementara trotoar, tuturnya, sedang dikerjakan dengan bentang mulai dari Jakarta Convention Center (JCC) hingga FX Sudirman.
Kemudian, ada elevated parking di Parkir Timur Senayan dengan kapasitas sekitar 1.000 mobil.
Penataan kawasan juga dilakukan, misalnya untuk fasilitas kuliner nantinya ada di dekat Lapangan ABC Senayan. Lalu, ada dua venue di Ancol untuk olahraga layar dan jetski.
Adapun pengerjaan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta terus didorong agar segera selesai, misalnya venue velodrom, equestrian, dan softball di Rawamangun.
Begitu pula yang dilakukan Pemprov Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Diharapkan semua pengerjaan venue itu bisa selesai pada Juni nanti.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/02/174938021/sisa-4-bulan-lagi-beberapa-venue-asian-games-belum-rampung