Bendungan Temef berada di Desa Oenino, Kecamatan Oenino, yang dirancang menjadi yang terbesar di NTT. Bendungan itu memiliki kapasitas 77 juta meter kubik.
Menurut Jefry, pemerintah setempat harus segera menyelesaikan sejumlah persoalan, di antaranya yakni pembebasan lahan.
Keberadaan bendungan itu kata Jefry, memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat setempat, serta sektor pertanian dan peternakan.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak Balai Sungai Nusa Tenggara II NTT dan proses tender untuk pembangunan bendungan itu sudah selesai dilakukan," ungkap Jefry kepada Kompas.com, Selasa (24/4/2018).
Bendungan Temef, lanjut Jefry, akan dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).
Untuk masalah di area genangan air, Jeffry mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Sungai, dan mengatakan hal itu bukan persoalan serius.
Jefry meyakini, luasan area genangan air akan direvisi.
"Kami berharap, Bendungan Temef bisa segera dikerjakan demi kepentingan masyarakat," tutup dia.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/24/123247621/dprd-ntt-minta-pemda-perlancar-proyek-bendungan-temef