Sebagaimana diwartakan Straits Times, Minggu (22/4/2018), petinggi SMRT selaku operator MRT Singapura yang ditangkap polisi setempat adalah Chief Operations Officer Alvin Kek.
Alvin diamankan pihak berwajib di Woodlans Checkpoint pada Sabtu (21/4/2018) pagi karena mabuk saat mengemudi kendaraannya.
Pihak kepolisian mengatakan, proses penyelidikan terkait kasus itu masih terus dilakukan.
Menanggapi kasus yang membelit pejabatnya, manajemen SMRT telah mengeluarkan pernyataan resmi.
Vice President Corporate Communications SMRT Margaret Teo mengatakan, SMRT menghormati proses hukum yang berlangsung.
"Permasalahan ini sedang ditangani pihak kepolisian sehingga kami tak ingin berpendapat lebih lanjut. Persoalan tersebut juga termasuk masalah pribadi dan kami ingin memghargai privasi yang bersangkutan (Alvin Kek)," papar Margaret.
Asal tahu saja, Alvin baru saja mendapat promosi jabatan di SMRT pada awal Februari silam.
Sebelum menempati posisi Chief Operations Officer, Alvin telah menempati sejumlah posisi strategis sejak bekerja di SMRT pada 2013.
Kasus tertangkapnya petinggi MRT Singapura ini melengkapi sengkarut internal manajemen.
Sebelumnya, Chief Executive Officer SMRT Desmond Kuek telah mengumumkan pengunduran dirinya efektif per 1 Agustus mendatang.
Desmond melepas jabatannya setelah lima setengah tahun memimpin SMRT.
Mantan pemimpin militer Negeri Singa, Neo Kian Hong, terpilih sebagai penerus Desmond.
Selama kepemimpinan Desmond, sejumlah kasus menerpa layanan MRT Singapura, mulai dari banjir, tabrakan kereta, sampai kecelakaan konstruksi.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/22/122640821/direktur-mrt-singapura-ditangkap-polisi