Hal itu sebagaimana dialami peritel kelas atas Negeri Ratu Elizabeth, Marks and Spencer.
Melansir The Guardian, Sabtu (21/4/2018), Direktur Pemasaran Marks and Spencer, Patrick Bousquet-Chavanne, memutuskan pamit dari perusahaan.
Ia mundur setelah 6 tahun lamanya bekerja mendongkrak citra produk Marks and Spencer.
Asal tahu saja, Patrick dipandang berhasil menjalankan strategi pemasarannya jelang akhir tahun lalu.
Ia dinilai sukses menggulirkan kampanye produk Marks and Spencer dengan "menumpang" ketenaran tokoh kartun Paddington kala itu.
Pasca pamitnya Patrick, manajemen Marks and Spencer menyusun strategi baru.
Peran yang ditinggalkan Patrick bakal dijalankan oleh pemimpin divisi pemasaran produk makanan serta pakaian.
Menanggapi krisis yang terjadi di perusahaannya, Chief Executive Marks and Spencer Steve Rowe angkat suara.
"Patrick telah memberikan strategi pemasaran luar biasa untuk Marks and Spencer. Ia juga mampu meletakkan fondasi bisnis digital kami dengan baik," ucap Steve.
Untuk diketahui, bisnis Marks and Spencer menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir.
Menjelang akhir 2017, Marks and Spencer mengumumkan rencana transformasi bisnis untuk 5 tahun mendatang.
Transformasi tersebut meliputi penutupan toko, pengecilan ukuran gerai, serta perombakan struktur organisasi.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/21/233857621/direktur-pemasaran-marks-spencer-hengkang