BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider
Salin Artikel

Ternyata, Transportasi Massal Memang Tak Bisa Ditawar Lagi!

Suara klakson sahut-menyahut membuat riuh langit Ibu Kota. Aksi salip-menyalip acap kali menambah gaduh suasana. Emosi pun bisa memuncak seiring nestapa kemacetan tak berujung.

Sengkarut lalu lintas itu juga rupanya berkaitan erat dengan pemborosan energi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, sektor transportasi menempati urutan tertinggi dalam hal bauran konsumsi energi Tanah Air.

Pada 2015, sektor transportasi menyumbang 36 persen konsumsi energi Indonesia, disusul oleh sektor industri 31 persen, rumah tangga 15 persen, komersial 5 persen, dan lain-lain sebesar 13 persen.

"Sektor transportasi memang masih menjadi penyumbang terbesar konsumsi energi saat ini. Karena itulah, kita harus mulai menghemat (energi) dari sekarang," kata Kepala Subdirektorat Penerapan Teknologi Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edi Sartono, Rabu (18/4/2018) di Jakarta.

Adapun Edi berbicara dalam forum Innovation Summit 2018 yang diselenggarakan oleh Schneider Electric.

Edi mengatakan, pada 2025, pemerintah berharap besarnya konsumsi energi pada sektor transportasi itu dapat ditekan menjadi 30 persen.

Dalam mengikis penggunaan energi sektor transportasi itu, lanjut Edi, sejumlah langkah telah didorong oleh pemerintah.

Utamanya dalam meningkatkan kualitas serta kapasitas angkutan massal.

Bentuknya bermacam-macam, antara lain bus rapid transit (BRT), mass rapid transit (MRT), serta light rail transit (LRT).

BRT telah beroperasi di sejumlah kota besar Tanah Air. Sebut misalnya, Jakarta.

Hingga saat ini, Jakarta telah memiliki 13 koridor transjakarta. Kota seperti Semarang, Bandung, dan beberapa kota lainnya juga telah memiliki jaringan angkutan massal berbasis bus.

Sementara itu, selain di Jakarta, LRT juga segera beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan.

"Selain transportasi massal, ada juga program fuel switching, yakni konversi dari bahan bakar minyak ke gas maupun biodiesel," kata Edi.

Efisiensi energi

Ditambahkan Edi, negara-negara di dunia saat ini tengah giat melestarikan lingkungan dengan program penghematan energi.

Indonesia pun ingin berperan aktif dalam upaya tersebut.

Untuk diketahui, Indonesia telah ambil bagian dalam Perjanjian Paris 2015 silam untuk menjaga kenaikan suhu bumi tetap di bawah selisih dua derajat celsius.

"Cara (pelestarian lingkungan) adalah dengan mendorong teknologi berkelanjutan. Itu dilakukan pula dalam rangka mencapai ketahanan energi nasional," tutur Edi.

Senada dengan Edi, Country President Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly mengatakan, penghematan energi sudah menjadi kebutuhan negara-negara dunia, termasuk Indonesia.

Karena itulah, imbuh Xavier, Schneider Electric terus berupaya membantu langkah penghematan energi dan pelestarian lingkungan tersebut, antara lain dengan teknologi sistem pengelolaan EcoStruxure.

"EcoStruxure bisa dipakai untuk menghemat penggunaan energi dalam berbagai sektor, seperti transportasi, operasional gedung, dan mesin," pungkas Xavier.

https://properti.kompas.com/read/2018/04/19/091000121/ternyata-transportasi-massal-memang-tak-bisa-ditawar-lagi

Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Bagikan artikel ini melalui
Oke