Menurut rencana, pemkab akan membangun jalan penghubung sepanjang 17 kilometer guna mendukung aksesibilitas turis menuju kawasan tersebut.
Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan, surat perintah pembebasan lahan sebelumnya telah dilayangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak dua bula lalu.
“Jadi kami sedang mencari solusi pembebasan tanah itu, sambil mengidentifikasi pemilik sawah yang ada. Itu jalur baru,” kata Pathul kepada Kompas.com di Desa Setanggor, Lombok Tengah, Rabu (18/4/2018).
Berdasarkan surat yang diterima, Kementerian PUPR menginstruksikan lebar ruas jalan penghubung tersebut mencapai 80 meter.
Namun, saat ini Pathul masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pemerintah pusat agar jalan yang akan dibangun memiliki jalur yang lebih lebar hingga 100 meter.
“Hari ini teman-teman SKPD sedang pergi ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk membahas hal ini,” kata dia.
Dengan keinginan memiliki lebar mencapai 100 meter, Pathul menambahkan, setidaknya luas lahan yang dibutuhkan cukup besar yaitu mencapai 17 hektar.
Oleh karena itu, dirinya perlu berkoordinasi lebih intensif dengan Pemprov NTB dan pemerintah pusat guna menyelesaikan persoalan ini.
“2019 mudah-mudahan (sudah bisa mulai dibangun),” tuntas dia.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/19/080000921/kek-mandalika-bandara-lombok-akan-tersambung-akses-baru-17-kilometer