Pemangkasan 14 proyek ini dari PSN sebelumnya juga sudah diumumkan pemerintah usai rapat terbatas di Istana, Senin (16/4/2018).
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pada Selasa (17/4/2018), melansir daftar PSN yang dicoret.
Dari 14 PSN yang dicoret itu termasuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor East-West Jakarta senilai Rp 83,95 triliun.
Terkait hal ini, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan pencoretan MRT Jakarta Koridor East-West tak berdampak sama sekali terhadap keberlanjutan proyek ini.
"Tidak ada dampaknya. Prosesnya tetap berjalan sesuai rencana," ujar William kepada Kompas.com, Rabu (18/4/2018) malam.
Menurut William, mengacu pada rencana awal MRT Jakarta Koridor East-West akan dimulai pembangunanya pada tahun 2022 mendatang.
Bahkan, pihaknya mengaku tengah berusaha untuk memulai pembangunan lebih cepat dari rencana.
"Saat ini kami tengah upayakan untuk memulainya lebih cepat. Kami harap tahun 2020 sudah bisa dimulai," sambung William.
Terlebih, kata dia, Jepang sudah bersedia dan siap membiayai proyek yang dianggap William sangat strategis itu baik bagi Jakarta maupun Indonesia.
Saat ini, desain teknis MRT Jakarta Koridor East-West sedang disiapkan oleh Kementerian Perhubungan. William sendiri belum mengetahui apakah ada revisi atau tidak terkait desain ini.
Adapun dasar pemangkasan PSN tersebut, menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution bertolak dari sisi visibilitas.
Artinya, keempat belas PSN tersebut dinilai tidak memenuhi syarat untuk dilanjutkan pelaksanaannya.
Meskipun ada 14 PSN yang dipangkas, namun pemerintah menambah 2 PSN pada 2018 ini. Sebanyak dua PSN yang dimaksud, yakni pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia dan program besar pemerataan ekonomi.
PSN yang dilaksanakan pemerintah saat ini berjumlah 222 proyek dan 3 program dengan total nilai investasi sebesar Rp 4.100 triliun.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/18/213213021/dicoret-dari-proyek-strategis-nasional-ini-tanggapan-mrt-jakarta