Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Empat BUMN Serahkan Bantuan Pengembangan Desa Wisata Setanggor

LOMBOK, KOMPAS.com - Tak heran bila Desa Setanggor di Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dinobatkan sebagai salah satu desa pariwisata terbaik di Indonesia.

Sebab, desa yang menjadi obyek pengembangan dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini memiliki pemandangan alam yang indah berupa hamparan sawah nan hijau yang mampu membius mata wisatawan.

Sejak didaulat sebagai desa wisata pada 2016 lalu, berbagai atraksi pertunjukkan terus dikembangkan sebagai cara untuk menarik minat turis berkunjung ke desa seluas 676 hektar dan dihuni 4.000 jiwa itu.

“Ini adalah top ten desa wisata nasional di Indonesia yang pengunjung internasionalnya banyak sekali,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat kegiatan Cash for Work di desa tersebut, Rabu (18/4/2018).

Salah satu seni pertunjukkan itu adalah gamelan. Ira pun memuji upaya para sesepuh desa dalam meregenerasi para pemain gamelan. Bukan pada saat beranjak dewasa, bahkan ketika mereka masih duduk di bangku sekolah dasar pun telah diajarkan instrumen musik ini.

“Ini contoh bahwa generasi muda dan generasi yang lebih senior saling bekerja sama untuk melanjutkan nilai-nilai kebudayaan di sini,” kata Ira.

Selain pemandangan alam dan kesenian, nilai lebih lain adalah lokasinya yang mudah dijangkau. Jarak antara desa ini ke Bandara Internasional Lombok hanya sekitar 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Desa ini juga memiliki 14 destinasi wisata yang terlalu menarik untuk dilewatkan seperti wisata tenun, wisata peternakan, wisata pertanian, wisata religi, cassava garden, hingga gong keramat berusia lebih dari 200 tahun.

“Saya dengar gong ini dulu digunakan untuk memanggil ummat solat, lalu dicuri. Kemudian, gong itu diambil dan ditaruh di rumahnya. Lalu gong itu bunyi sendiri sehingga pencurinya kapok dan berhenti mencuri,” tutur Ira.

Ketiga BUMN itu yakni PT PAL Indonesia (Persero), PT Istaka Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Bantuan tersebut berupa program padat karya tunai atau cash for work yang melibatkan sekitar 230 warga desa.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari perbaikan saluran air, pembersihan sungai hingga penebaran benih bibit ikan nila.

Pelaksanakan kegiatan ini dilakukan secara serentak dengan melibatkan masyarakat Desa Setanggor sebagai bentuk nyata program BUMN Hadir untuk Negeri.

"Momentum HUT ini kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan kegiatan sinergi dalam membangun dan mengembangkan kawasan desa wisata Setanggor sehingga dapat lebih dikenal luas di dalam maupun luar negeri,” sambung Ira.

Dalam kegiatan itu juga diserahkan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2018 senilai total Rp 700 juta.

Bantuan ini untuk pembangunan balai ekonomi desa (balkondes) berupa Bencingah Desa Wisata Setanggor sebesar Rp 350 juta, Pendopo Adat di Desa Sembalun, Lombok Timur Rp 250 juta, dan bantuan Taman Bacaan senilai Rp 100 juta.

Sementara itu, Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winarto mengatakan, secara prinsip sinergi yang dilakukan keempat BUMN berimbas langsung pada masyarakat luas di wilayah Lombok.

Program ini merupakan program dari masyarakat dan untuk masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan, konsumsi dan daya beli masyarakat sekitar.

“Dengan adanya perputaran uang di lingkungan tersebut, maka dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan program ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan,” tuntas Sigit.

https://properti.kompas.com/read/2018/04/18/174426521/empat-bumn-serahkan-bantuan-pengembangan-desa-wisata-setanggor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke