Selain itu, kelonggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI kepada developer dalam hal koefisien luas bangunan (KLB) juga ikut berkontribusi signifikan mengubah cakrawala ibu kota.
“Yang membuat gedung-gedung itu menjadi lebih besar adalah infrastruktur, MRT,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Ia menjelaskan, MRT yang dijadwalkan rampung pada tahun depan itu diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di sepanjang koridor CBD. Hal ini ditangkap oleh developer sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Saat ini, Ferry menambahkan, para penyewa memiliki perhatian besar terhadap pegawai mereka. Dengan hadirnya MRT, diharapkan para pegawai tersebut dapat lebih mudah untuk mengakses transportasi menuju kantor mereka.
“Mereka concern dengan hal ini, karena diharapkan dapat mendorong produktivitas pekerjaan lebih baik,” kata dia.
Agar MRT dapat dimanfaatkan lebih maksimal, tentu Pemprov DKI perlu mengambil sejumlah kebijakan pendukung lainnya. Seperti menerapkan electronic road pricing (ERP) hingga memberlakukan tarif parkir mahal.
Harapannya, masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi sehari-hari dapat beralih ke kendaraan umum.
https://properti.kompas.com/read/2018/04/04/210000121/mrt-dorong-investasi-gedung-pencakar-langit-di-cbd-jakarta
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan