Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ruang Kosong Pusat Belanja di Jakarta Bertambah

Kuartal I-2018, ruang-ruang kosong mencapai 12,7 persen dari total luas pusat belanja Jakarta 3,1 juta meter persegi.

Tingkat kekosongan ini lebih luas 1,7 persen jika dibandingkan catatan periode yang sama tahun lalu 11,0 persen. Bahkan, ketimbang kuartal IV-2017, masih lebih luas 0,6 persen yakni 12,1 persen.

Menurut Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus fenomena ini terjadi karena penyerapan negatif. Selain itu, juga banyak pusat belanja yang mengalami renovasi dan perbaikan. 

"Renovasi besar-besaran terjadi di pusat belanja yang ditinggalkan department store. Ruang kosong ini akan ditempati penyewa F&B dan busana siap pakai," ujar Anton.

Tingkat kekosongan di pusat belanja kelas menengah atas tercatat seluas 19,7 persen karena pasokan meluber. Adapun tingkat kekosongan pusat belanja kelas atas seluas 7,0 persen.

Permintaan dan penawaran terbatas

Seiring perekonomian yang belum pulih, telah secara signifikan membuat permintaan ruang pusat belanja terbatas, baik mal kelas menengah bawah, menengah atas, dan kelas atas.

Hal ini berdampak pada penurunan harga sewa 0,7 persen menjadi sekitar Rp 354.000 dari sebelumnya Rp 356.000 pada kuartal IV-2017.

Savills memprediksi hingga 2021, terdapat sekitar 450.000 meter persegi ruang baru yang akan meramaikan pasar. Rinciannya, mal menengah 56 persen dan menengah atas 44 persen.

Mereka terdistribusi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

"Sebagian besar pusat perbelanjaan tersebut merupakan bagian dari pengembangan mixed-use," tambah Anton seraya menambahkan tarif sewa akan naik sekitar 2-3 persen.

https://properti.kompas.com/read/2018/04/03/144052321/ruang-kosong-pusat-belanja-di-jakarta-bertambah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke