Ia menuturkan, rencana pemerintah menurunkan tarif tol bagi kendaraan Golongan III, IV dan V dipastikan akan berpengaruh terhadap kepastian pendapatan yang diterima BUJT.
Pasalnya, di dalam salah satu opsi pelaksanaannya, pemerintah mempertimbangkan untuk menerapkan sistem cluster golongan. Ada dua opsi di dalam yang bisa diterapkan dalam sistem ini.
Pertama, menggabungkan Golongan III, IV dan V ke dalam satu cluster dengan Golongan I dan II tetap. Atau dengan menggabungkan Golongan I, II, dan III ke dalam satu cluster lalu Golongan IV dan V ke dalam satu cluster.
“Pengubahan golongan ini akan berpengaruh juga ke perjanjian antara BUJT dan pemerintah. Karena kan kita bermitra berdasarkan satu perjanjian yang sudah disepakati bersama,” kata Wiwiek usai rapat bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (27/3/2018).
“Ini yang harus dihitung kembali karena pasti ada tanggung jawab dan hak yang harus dihormati. Ini yang harus diformulasikan kembali supaya seimbang,” kata dia.
Namun Wiwiek menampik, bila Astra disebut tidak setuju dengan rencana pemerintah menurunkan tarif ini. Hanya, perlu ada kajian mendalam agar kebijakan ini tidak hanya menguntungkan satu pihak.
“Padahal BUJT sendiri menanggung cashflow, cashflow-nya turun. Padahal yang kita janjikan ke investor yang sekarang. Itu yang harus dikaji. Itu yang saya bilang sharing risknya bagaimana, risiko yang kita tanggung untuk tarif seperti apa,” tuntasnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/03/28/080000021/bujt--pemerintah-seharusnya-kaji-dampak-penurunan-untuk-semua-tol