Ia mengatakan, penurunan tarif tol dipastikan akan berdampak terhadap pemasukkan BUJT. Bila itu terjadi, akan berdampak pada kemampuan BUJT dalam melunasi pinjaman dan bunga kredit investasi dari perbankan.
“Dampak ini, asal kalau ada solusi dari pemerintah, masalah selesai,” kata dia usai rapat dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (27/3/2018) siang.
Adapun solusi yang diharapkan yakni melalui fasilitas cash deficiency support (CDS). Fasilitas itu dapat berupa bantuan finansial, pembebasan pajak (tax holiday), hingga penurunan bunga.
“Atau menunjuk Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai perpanjangan pemerintah, clear. Satu sisi kemauan pemerintah diamini, di sisi lain dampak negatif terhadap BUJT yang notabene ke investor, enggak dirugikan,” tutur Herwidiakto.
Bila langkah tersebut tidak dilaksanakan, ia memastikan, bisnis tol di Indonesia sudah tak lagi menarik.
“Sekarang saja sudah pas-pasan, nggak seksi. Tapi kalau pemerintah beri skema yang bantu meringankan, bisa ekspansi,” cetusnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/03/28/070000821/investor-jalan-tol-setuju-penurunan-tarif-asal-ada-insentif