Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Proyek Reklamasi Garuda Raksasa, Ciputra Raup Rp 148,5 Miliar

Nilai penjualan itu didapat dari 45 unit properti yang akan dikembangkan di atas lahan reklamasi yakni kawasan komersial, rumah, dan ruko. 

Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi mengungkapkan pencapaian tersebut secara eksklusif kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2018).

Penjualan senilai itu mereka raup hanya dalam waktu tiga jam selama prosesi peluncuran resmi (grand launching) yang digelar di Upper Hills Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/3/2018).

"Ini melebihi target kami, sih," kata Harun.

Menurut Harun, karakter orang Makassar serupa dengan Surabaya. Orang Makassar terbilang setia dan bangga dengan kotanya. Kesetiaan itu diwujudkan dalam bentuk investasi properti di Makassar.

Selain itu, lanjut Harun, reputasi dan komitmen pengembang, progres pembangunan fisik di lapangan, merek (brand) Ciputra, dan terakhir proyek sejenis belum pernah ada sebelumnya.

"Sejak 2015 ketika kami membuka kesempatan pertama untuk pemesanan properti, kami sudah sampaikan delivery 5 tahun. Itu akan kami penuhi. Progres fisik sangat impresif, walaupun sempat terhenti 9 bulan, kami berhasil kejar. Sampai saat ini masih sesuai jadwal," tutur Harun.

Hingga saat ini, perkembangan fisik pembangunan reklamasi di lapangan sudah rampung 100 persen. Sementara, proses pemadatan lahan dengan teknologi reklamasi modern sudah berada pada posisi fisik 75 persen.

Seluas 50 hektar dari proyek dengan rancangan induk (master plan) yang mengadopsi simbol Garuda Raksasa akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sulawesi Selatan.

"Dengan masa settlement satu tahun, kami pastikan pembangunan properti di atasnya bisa dimulai pada 2019 mendatang," kata Harun. 

Untuk membangun lahan reklamasi, Ciputra-Yasmin menggandeng Boskalis International dengan nilai kontrak keseluruhan Rp 3,5 triliun. Perusahaan serupa juga menangani pekerjaan reklamasi Pluit City milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Harun optimistis, target pekerjaan reklamasi yang membutuhkan 11 juta meter kubik pasir, dapat terealisasi. Hal ini mengingat Boskalis bekerja siang dan malam selama 24 jam.

"Kami sudah bayar mereka Rp 1 triliun," sebut Harun seraya menambahkan, dari penjualan CitraLand City Losari tahap pertama ini, Ciputra-Yasmin berharap dapat mengantongi Rp 1,5 triliun. 

Proyek ini digadang-gadang sebagai kawasan pertumbuhan baru untuk menstimulasi, dan mempercepat peningkatan perekonomian, pembangunan kawasan, dan juga mendekonsentrasi pusat bisnis dan keuangan ke Kawasan Timur Indonesia.

Simbol burung Garuda raksasa dalam rancangan induk (master plan) diadopsi sebagai representasi kesiapan Makassar untuk tinggal landas sebagai hub bisnis, industri, dan jasa dengan segala potensi yang dimilikinya, sehingga menjadi kekuatan kedua setelah ibu kota, Jakarta di barat Indonesia. 

Menurut Harun, simbol burung Garuda merupakan ide kreatif Danny Pomanto selama masih menjalani profesi sebagai arsitek, dan sebelum menjadi Wali Kota Makassar.

Rancangan induk tersebut kemudian direvisi, serta disesuaikan dengan batasan teknis, dan dinamika pasar.

"Batasan teknis itu terkait hasil wave study,dan bathymetric study," jelas Harun.

Setelah mengalami penyesuaian dan penyempurnaan yang memakan waktu panjang, kata Harun, didapatlah rancangan induk seperti burung Garuda tersebut.

Harun menambahkan, penyempurnaan rancangan induk dilakukan oleh arsitek dan perancang profesional asal Singapura.

Dalam hal ini, Ciputra-Yasmin menunjuk DP Architects sebagai arsitek sekaligus pembuat rancangan induk CitraLand City Losari.

Harun menghitung, estimasi gross development value (GDV) CPI senilai Rp 30 triliun.

https://properti.kompas.com/read/2018/03/17/213000921/dari-proyek-reklamasi-garuda-raksasa-ciputra-raup-rp-1485-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke