Sota yang berada di Kabupaten Merauke berjarak 80 kilometer dari Merauke dan dapat ditempuh dalam waktu satu jam dengan perjalanan darat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, setiap hari tak kurang dari 25 orang melintasi kawasan ini.
Meskipun nantinya pembangunan kawasan ini tidak sebesar Skouw di Jayapura, namun ia memastikan kondisinya akan jauh lebih baik.
“Kita akan perbaiki fasilitasnya sehingga disamping fungsi pertahanan keamanan bisa menjadi tujuan orang melihat perbatasan di selatan Papua,” kata Basuki, Sabtu (17/3/2018).
Basuki sempat menyambangi kawasan tersebut, Jumat (16/3/2018) kemarin. Ia pun sempat bertemu dengan ketua adat masyarakat setempat, Daud, untuk membicarakan rencana pembangunan kawasan ini.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata dia.
Nantinya, pengembangan kawasan akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pengembangan ini meliputi dibangunnya Pos Lintas Batas, gudang sita dan klinik pada zona inti.
Adapun untuk zona sub inti akan dibangun rumah pegawai dan wisma Indonesia. Sementara pada zona pendukung akan dibangun rest area, gereja, musola, area parkir dan renovasi Pasar Sota.
Untuk infrastruktur pemukiman, Kementerian PUPR juga berencana membangun sistem penyediaan air minum (SPAM), tempat pengolahan sampah, MCK dan septic tank komunal, serta jalan lingkungan dan drainase bagi masyarakat sekitar perbatasan.
Sebelumnya, tujuh PLBN telah diselesaikan Kementerian PUPR pada 2016. Tiga diantaranya berada di NTT dan berbatasan dengan Timor Leste yaitu PLBN Wini, Motaain, dan Motamasin.
Tiga lainnya berada di Kalimantan Barat dan berbatasan dengan Malaysia, yaitu PLBN Entikong, Badau dan Aruk. Terakhir, PLBN Skouw di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Ketujuh PLBN itu telah diresmikan Presiden Joko Widodo.
https://properti.kompas.com/read/2018/03/17/140000721/juni-2018-pemerintah-bereskan-kawasan-perbatasan-sota-di-papua