Proyek yang digarap pengembang asal China, Wuzhou Investment Group lewat tentakel bisnisnya di Indonesia, PT Sindeli Propertindo Abadi, ini ditargetkan rampung dalam kurun waktu dua tahun.
“Dan sesuai waktu yang ditargetkan, serah terima unit akan mulai dilakukan secara bertahap pada 2020 mendatang. Kami optimis, bisnis properti di Indonesia untuk tahun ini sudah mulai mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelumnya,” kata CEO PT Sindeli Propertindo Abadi Wu Wei saat proses ground breaking, Jumat (16/3/2018).
Dari 594 unit yang terdapat di Tower A, saat ini yang sudah terjual sekitar 90 persen. Penjualan tersebut, diakui Wu, cukup baik mengingat ketika tower ini dipasarkan pertama kali saat itu penjualan baru mencapai 30 persen.
Secara keseluruhan, investasi yang dibenamkan untuk Tower A baik itu untuk unit hunian maupun komersial, mencapai 25 juta dollar AS. Sementara, pendapatan atas penjualan yang telah dikantongi pada saat ini sudah mencapai 20 juta dollar AS atau setara dengan Rp 276 miliar.
“Kita targetkan tahun ini sold out,” kata dia.
Wu menambahkan, kenaikan harga setidaknya sudah terjadi dua kali sejak unit diluncurkan pertama kali, yaitu dari harga Rp 12 juta/meter persegi, saat ini sudah mencapai Rp 15 juta per meter persegi.
Adapun untuk tipe hunian yang ditawarkan mulai dari tipe studio, 2 bed room A dan 2 bed room B dengan range harga Rp 260 juta hingga Rp 700 juta.
Wu mengatakan, setelah Tower A terjual semua, dalam waktu dekat ia akan meluncurkan Tower F. Meski demikian, ia belum dapat memastikan berapa harga jual untuk tower terbaru ini.
Untuk diketahui, proyek Jakarta Living Star dibangun di atas lahan seluas 4,8 hektar. Nantinya, ada da enam menara apartemen setinggi 28 lantai yang merangkum 3.648 unit apartemen. Adapun investasi yang dibenamkan untuk proyek ini yaitu sebesar 150 juta dollar AS atau setara Rp 2,07 triliun.
https://properti.kompas.com/read/2018/03/16/150117421/sindeli-propertindo-mulai-bangun-jakarta-living-star