Peningkatan nilai proyek yang dibangun Waskita Karya saat ini lebih tinggi bila dibandingkan dua atau tiga tahun yang lalu. Saat itu, nilai proyek yang diperoleh Waskita Karya dalam setahun sekitar Rp 10 triliun sampai Rp 15 triliun.
"Tapi 2017 kemarin produksinya sampai Rp 45 triliun sehingga dengan kenaikan ukuran produksi ini maka secara nalar harus diikuti manajemen K3 yang lebih canggih," jelas Choliq saat jumpa pers di Media Center Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
Peningkatan nilai produksi itu pun kini tengah dievaluasi oleh direksi Waskita Karya. Choliq mengakui kalau saat ini pihaknya masih mencari berapa nilai produksi per tahun yang bisa dan mampu diatasi oleh Waskita Karya.
Choliq juga mengakui, peningkatan nilai produksi yang berbanding terbalik dengan jumlah SDM di Waskita Karya tak terlepas dari strateginya sebagai direktur utama.
Hal itu kemudian disesali Choliq mengingat imbasnya terhadap kecelakaan kerja yang kerap terjadi pada proyek Waskita Karya.
"Mohon maaf karena kecelakaan kerja paling banyak terjadi di Waskita Karya. Saya 35 tahun di finance jadi yang ada di belakang kepala saya adalah kalau mau jadi perusahaan besar maka cari proyek sebanyak-banyaknya dan sediakan uang secukupnya untuk memulai proyek. Itu membuat K3 sedikit terlupakan," sesal Choliq.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/28/220000621/demi-raup-proyek-besar-dirut-waskita-akui-k3-terabaikan