Pebisnis itu kembali merencanakan tambahan penutupan 200 toko dan memberhentikan karyawan di kantor pusat perusahaan.
Seperti dilaporkan USA Today, Kamis (22/2/2018), kabar tersebut berembus kencang sejak Rabu malam waktu Amerika Serikat dan segera viral di media sosial.
Kalangan warganet meratapi babak baru runtuhnya Toys R Us. Sebuah pukulan telak menohok dunia ritel Negeri Paman Sam.
Padahal, belum lama ini Toys R Us telah meyakinkan publik dan para pemasok bahwa mereka masih memiliki harapan untuk bertahan.
Ini seperti de javu karena persis setahun silam, Toys R Us juga mengumumkan pemberhentian 250 karyawan di kantor pusatnya.
Penutupan 200 gerai menggenapi kabar duka tumbangnya sekitar 180 cabang Toys R Us beberapa waktu lalu.
Jika Toys R Us tetap melaju dengan aksi tutup toko tersebut maka akan terjadi pengurangan gerai sekitar 50 persen. Sebelumnya 880 toko pada 2017, kini menjadi sekitar 400 toko saja.
Sejak Toys R Us mengajukan pailit ke pengadilan pada September 2017, pakar ritel telah mengatakan perusahaan itu mesti menyusutkan jumlah toko menjadi di bawah 200 unit agar bisnis tidak karam.
Terkait kondisi sulit yang melilit perusahaannya, Juru Bicara Toys R Us Amy von Walter angkat bicara.
"Seperti yang telah dipublikasikan secara terbuka, fokus saat ini adalah memulihkan kembali bisnis kami dan bangkit dari kebangkrutan," ujar Amy.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/23/100000421/makin-kritis-toys-r-us-bakal-tutup-200-toko-lagi