Para pengembang maupun pengelola apartemen sewa berharap tak ada kegaduhan yang justru berekses negatif terhadap sektor ini.
"Harapannya otomatis tidak ada, tapi kita lihat dari sisi itu apakah stabil atau tidak stabil," kata Regional General Manager Ascott untuk Indonesia dan Australia, Kenneth Rogers, menjawab pertanyaan Kompas.com di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Pelaku bisnis hospitalitas yang berbasis di Singapura itu memiliki portofolio apartemen sewa di berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar.
Sejauh ini, Ascott telah mengelola sekitar 3.000 unit apartemen sewa di Indonesia, dan menargetkan penambahan unit baru sebanyak 1.000 unit pada tahun ini.
Salah satu yang paling dekat akan segera dibuka yaitu Ascott Sudirman yang berada di kawasan Ciputra World 2, Jakarta Selatan. Tahun lalu, Ascott mengakuisisi 194 unit serviced apartments dari Ciputra Group.
Sebagai destinasi business traveler, Kenneth menambahkan, Jakarta masih menduduki posisi teratas untuk tingkat okupansi apartemen sewa dibandingkan daerah lain.
"Jakarta, kemudian Bali dan Surabaya masih sama. Jakarta lebih dari 80 persen, Bali dan Surabaya sekitar 60 persen. Setiap kota punya pasar, tapi Jakarta masih jadi yang terbaik untuk capaian tertinggi," ungkap dia.
Untuk itu, Kenneth berharap, agar kondisi stabil seperti saat ini masih dapat tetap terjaga.
Lebih-lebih bila pada saat masa politik, pemerintah atau pihak lain diharapkan dapat menghabiskan waktu untuk menggelar pertemuan di apartemen sewa.
"Juga kita berharap kampanye yang stabil, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap tingkat hunia. Tapi kita lihat prosesnya seperti apa, mudah-mudahan tidak ada yang negatif," tutupnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/22/091929921/doa-pebisnis-properti-tahun-politik-lebih-kondusif