Menurut Dono, ketujuh korban yang terdampak insiden tersebut saat ini dirawat di RS UKI Cawang, Jakarta Timur.
"Sebetulnya pada saat ditangani agak shock sehingga dibutuhkan penelitian CT Scan dan kebetulan CT Scan RS UKI lagi rusak, sehingga dibawa ke RS Polri. Alhamdulillah dengan dilakukan CT Scan tidak ditemukan yang bahaya," kata Dono saat konferensi pers di Kantor Waskita, Selasa (20/2/2018) siang.
Ia mengatakan, insiden itu terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, sejumlah pekerja sedang melakukan proses pengecoran formwork bekisting pierhead.
"Jadi informasi sebelumnya girder rubuh atau kolom rubuh itu tidak betul. Proses pengecoran pierhead formwork merosot ke bawah. Ada tujuh orang pekerja sedang melakukan pengecoran yang langsung dievakuasi ke RS UKI," tutur Dono.
Saat ini proses investigasi masih dilakukan melibatkan Kementerian PUPR, Waskita serta aparat kepolisian. Kementerian PUPR pun belum dapat menyimpulkan penyebab pasti terjadinya peristiwa itu.
"Tapi tadi kawan-kawan sudah mendengar statement dari Pak Dirjen Bina Marga, bahwa ada kegagalan formwork. Tetapi itu sebagai akibat, penyebab masih kita teliti," kata Fungsional Ahli K3 pada Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sri Handono.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/20/122245921/waskita-bantah-ada-korban-dirawat-di-rs-polri