Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada "Burj al Arab" di Bulgaria

Mereka berlomba menuju pembangunan gedung pencakar langit tertinggi, terbesar, termahal, dan terbaik.

Ini adalah Bulgaria. Ya, negara ini ternyata memiliki gedung jangkung setinggi 126 meter yang mengkilap, modern dan super fungsional, Capital Fort Business Center.

Kontras dengan panorama pusat kota Sofia, ibu kota Bulgaria, atau kota-kota lainnya yang sarat dengan struktur bersejarah, dan kuno dari masa Romawi, Yunani, Byzantium, atau Turki Ottoman.

Kendati belum bisa disebut pencakar langit (skyscraper), namun kehadiran Capital Fort Business Center mampu mengubah wajah kota Sofia. 

Terletak di Tsarigadsko Shose Boulevard yang menghubungkan pusat kota dengan Bandara Sofia, Bulgaria Selatan dan Timur, gedung perkantoran ini terlihat sangat mencolok.

Selain itu, dilengkapi juga dengan pertokoan, ruang pamer, pusat kebugaran, salon kecantikan, agen tur, dry cleaning, parkir bawah tanah dengan 750 tempat parkir.

Namun, dari semua hal tersebut di atas, yang paling menyita atensi adalah kurvanya yang menonjol.

Seperti deja vu, memandang Burj Al Arab Jumeirah, hotel berklasifikasi mewah di Dubai, Uni Emirat Arab.

Tentu saja, ada kesamaan, setidaknya garis dasar desain arsitektur antara keduanya. Sama dengan Burj Al Arab, Capital Fort adalah hasil rancangan ATKINS, firma arsitektur yang berbasis di Inggris.

Permintaan tinggi

Lepas dari itu, pasar perkantoran di Sofia terhitung stabil dengan tingkat kepercayaan demikian tinggi.

Meski begitu, pasar terkini justru memprovokasi reklasifikasi lebih lanjut dari gedung perkantoran kelas A ke kelas B. Hal ini ditandai dengan harga terjangkau, parameter teknis dan fungsionalitas yang baik.

Menurut riset Colliers International Bulgaria, distrik perkantoran yang mapan macam di Tsarigradsko Shosse Boulevrad yang mengapit Capital Fort dan 7th-11th, kian populer dan diincar para pebisnis.

Pendorongnya apalagi kalau bukan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi, ketersediaan kereta bawah tanah dan parkir bawah tanah.

Berbagai proyek baru perkantoran kembali dilanjutkan pembangunannya dan diprediksi akan rampung pada 2019 mendatang.

Hingga akhir tahun, terdapat lima gedung rampung pembangunannya. Mereka akan menambah pasokan raung perkantoran seluas 90.000 meter persegi. Sebagian besar ruang ini sudah tersewa.

Catatan ini sekaligus mengonfirmasi permintaan yang tetap stabil pada semester I-2017 dengan tingkat serapan seluas 49.000 meter persegi. Serupa dengan pencapaian tahun 2016

"Sektor alih daya merupakan pendorong utama dengan pangsa 67 persen dalam total transaksi perkantoran," tulis Colliers.

Pra komitmen penyewa juga tercatat kian menguat yakni sebesar 43 persen, menyusul terbatasnya ruang perkantoran kelas A.

"Lokasi yang nyaman, layout modern dan fungsional, serta ruang kerja yang nyaman tetap menjadi persyaratan penyewa utama," kata Colliers lagi.

Vakansi

Sementara tingkat serapan menguat, berdampak pada tingkat kekosongan yang terus menurun hingga 25 persen atau sekitar 170.000 meter persegi dari gedung klasifikasi A dan B.

Catatan ini terbilang rendah seiring terbatasnya penawaran ruang perkantoran kelas A, dan kecenderungan atau tren beralih ke ruang perkantoran kelas B.

"Mereka atau perusahaan-perusahaan yang beralih kelas kian meningkat. Mereka membuka peluang untuk mempertimbangkan gedung-gedung kelas B dengan lokasi stratgeis dan modern," pungkas Colliers.

https://properti.kompas.com/read/2018/02/18/185315821/ada-burj-al-arab-di-bulgaria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke