Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rayakan Imlek, Pengelola Mal Kuala Lumpur Enggan Pajang Anjing

Dilansir dari Nikkei, sejak sepekan sebelum perayaan tahun baru dilaksanakan, beragam dekorasi dipajang di pusat perbelanjaan di ibu kota negara Malaysia tersebut.

Seperti bunga plum untuk mengantar ke peralihan musim semi serta ornamen lainnya yang didominasi warna merah menyala.

Namun, tidak ada satu pun yang menunjukkan bahwa Tahun Baru China ini diperingati sebagai Tahun Anjing, yang merupakan satu dari 12 hewan dalam kalender astrologi China tersebut.

Salah satunya terpantau di Giant, sebuah unit Dairy Farm International Holdings yang berbasis di Hongkong. Pada sejumlah kaos yang mereka jual, seluruh hewan pada zodiak China ada, kecuali anjing dan babi.

Kedua hewan tersebut dianggap haram bagi mayoritas muslim yang tinggal di sana. Bahkan, para pedagang eceran beretnis China pun, memilih untuk tidak memajang kaos bergambar anjing untuk menghindari konflik yang tidak perlu.

"Kami ada orang yang menjalankan bisnis praktis," kata Ketua Malaysian Shopping Malls Association Eddy Chen.

Menurut dia, bukan kali ini saja manajemen mal menghindari ornamen atau gambar yang dipajang yang bertentangan dengan hal-hal berbau agama.

Meski tidak ada perintah secara langsung dari asosiasi, Chen mengaku, keputusan untuk tidak memajang ornamen anjing merupakan bagian dari kebijakan pusat perbelanjaan masing-masing.

Memang, biasanya dalam setiap perayaan Imlek, hewan yang menjadi zodiak pada tahun tersebut akan ramai dijadikan dekorasi di pusat perbelanjaan, seperti ayam jantan atau kelinci.

Otoritas Keagamaan Malaysia sebelumnya bahkan telah meminta kepada restoran cepat saji asal Amerika Serikat, Auntie Anne's untuk mengganti nama salah satu menu mereka 'Pretzel Dog' menjadi 'Pretzel Sausage'. Alasannya, untuk menghindari adanya protes dari masyarakat.

Namun, menurut beberapa pembeli, reaksi yang ditunjukkan manajemen pusat perbelanjaan terlalu berlebihan.

"Itu hanya sebuah logo, saya tidak mengerti mengapa mereka begitu takut," kata Zarinah Zainal, seorang pengusaha.

Menurut dia, apa yang dilakukan manajemen pusat perbelanjaan justru seakan membuat umat muslim dipandang negatif.

Departemen Pengembangan Islam Malaysia pada awal pekan ini sebenarnya telah meminta masyarakat untuk menghormati penggunaan simbol hewan sebagai salah satu bagian dari perayaan Imlek.

Dalam imbauannya, disebutkan, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mempertahankan nilai-nilai persatuan di Malaysia yang merupakan negara multi etnis.

Namun sektor bisnis tidak ingin ambil risiko.

"Ada banyak cara untuk menghias mal, dan belum tentu menggunakan hewan," kata Chen.

https://properti.kompas.com/read/2018/02/16/170000121/rayakan-imlek-pengelola-mal-kuala-lumpur-enggan-pajang-anjing

Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke