Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan H&M Tahun Ini Diprediksi Terus Merosot

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Peritel pakaian kelas dunia, H&M, menyebut awan mendung ritel belum beranjak tahun ini. Mereka tak berharap banyak dari penjualan di toko fisik.

Dalam pernyataan resminya yang dilansir Bloomberg, Rabu (14/2/2018), manajemen H&M mengatakan, penjualan produknya di gerai konvensional diperkirakan kembali menurun pada 2018 ini.

Lebih lanjut H&M memperkirakan, penjualan baru akan kembali tumbuh pada tahun mendatang.

Sambil menggenjot kembali kedatangan pengunjung ke gerai-gerainya, H&M kini berharap banyak dari torehan bisnis daring.

Mereka memperkirakan, penjualan produk secara daring bisa meningkat hingga 25 persen tahun ini.

Untuk diketahui, H&M tengah menjalani masa awal perdagangan saham tahun 2018  di Stockholm, Swedia.

Karena itu, mereka berani membeberkan strategi untuk menghadapi guncangan ritel dan persaingan dengan peritel ternama lainnya, seperti Zara.

Menurut Bloomberg, inilah pertama kalinya H&M membuka data kontribusi penjualan daring yang diraihnya.

Itu terjadi menyusul kritik sejumlah kalangan bahwa manajemen H&M selama ini kurang transparan dalam mempublikasikan kondisi perusahaan.

Tutup toko

Beberapa waktu lalu, H&M juga mengumumkan rencana penutupan toko secara sporadis tahun 2018.

Sedikitnya 170 toko bakal gulung tikar pada 2018 ini. Angka tersebut adalah rekor tertinggi penutupan toko oleh H&M dalam 20 tahun terakhir.

Chief Executive Officer H&M Karl-Johan Persson mengatakan, pihaknya mesti cekatan dalam menyikapi temaramnya bisnis.

"Perubahan industri (ritel) mengejutkan semua pihak dan tren ini berlanjut kembali pada 2018,” ucap Johan.

Dalam jangka panjang, H&M optimistis masa depan bisnisnya bisa bersinar terang. Pada 2022, peritel itu mengharapkan penjualan dari format e-commerce dan merek non H&M dapat melonjak hingga tiga kali lipat dari capaian tahun lalu.

https://properti.kompas.com/read/2018/02/14/200000821/penjualan-h-m-tahun-ini-diprediksi-terus-merosot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke