REI juga menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri Taspen untuk memfasilitasi pengadaan hunian bagi para pensiunan tersebut.
Penandatanganan perjanjian kerjasama penyediaan hunian itu sudah dilakukan di Jakarta, Senin (12/2/2018) oleh Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata didampingi Sekretaris Jenderal DPP REI Totok Lusida, Dirut Taspen Iqbal Latanro, Dirut BTN Maryono, dan Dirut Bank Man Taspen Josephus K Triprakoso.
"Ada banyak contoh kasus, misalnya, pengembang REI pernah mengantongi minat dari 400 calon konsumen yang merupakan PNS guru. Dari jumlah itu, yang dapat lolos Bank Indonesia (BI) Checking hanya tujuh calon konsumen. Alasannya, tak lain si calon konsumen sudah menjelang usia pensiun," kata Ketua DPP REI Soelaeman Soemawinata, Selasa (12/2/2018).
“Ini sudah dimulai, tapi baru tahap pendataan. Kami ingin menghapus birokrasi di bidang keuangan atau pembiayaan, karena walaupun sudah masuk usia pensiun, mereka (PNS) tetap punya hak yang sama untuk punya rumah," tambahnya.
Menurut Eman, sapaan karib Ketua Umum DPP REI itu, pengembang REI dipastikan tidak akan menolak calon konsumen meskipun masuk usia pensiun. Hal itu usaha REI mencapai targetnya per 2018 ini, yaitu 250 ribu unit rumah bersubsidi dan 200 ribu unit rumah nonsubsidi. Tahun lalu realisasi pembangunan perumahan bersubsidi mencapai 206 ribu unit rumah.
"(Pengembang) anggota REI tidak akan menolak calon konsumen yang usianya memasuki pensiun atau bahkan yang sudah pensiun, asalkan sudah mengantongi rekomendasi dari PT Taspen dan didukung pembiayaannya, baik oleh BTN maupun Bank Mandiri Taspen," ucap Eman.
Sebelumnya, DPP REI juga sudah lebih dulu menandatangani kerjasama dengan Korpri, TNI, serta Polri melalui MoU bersama Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP).
Berdasarkan data 2016, ada 960.000 orang dari 4,5 juta ASN di Indonesia yang masih belum memiliki hunian rumah dengan beragam alasan, antara lain akibat kendala finansial serta tidak strategisnya lokasi hunian.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro menambahkan bahwa skema kredit khusus pengadaan rumah bagi pensiunan ini memungkinkan masa angsuran hingga nasabah berusia 70 tahun. Iru dilakukan dengan masa angsuran panjang sehingga peserta Taspen bisa diringankan dalam membayar uang muka atau angsuran atau cicilan rumahnya.
"Skema kredit ini bisa diperoleh peserta Taspen yang masih aktif, menjelang pensiun, atau sudah masuk masa pensiun. Selama ini para pensiunan tak bisa mengajukan KPR karena terbentur aturan batas usia," ujar Iqbal.
Dia menambahkan, Taspen akan menerapkan mekanisme repayment capasity yang lebih longgar.
"Pensiunan Rp 4,5 juta per bulan diperkenankan memiliki angsuran KPR hingga maksimal Rp 3 juta karena dia sudah pensiun," tambahnya.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/13/182209521/akhirnya-pns-yang-akan-dan-sudah-pensiun-berkesempatan-punya-rumah