Hal itu dimungkinkan karena jalan tol tersebut juga akan berfungsi sebagai tanggul penahan air pasang.
“Tol Semarang-Demak melalui laut pasti akan selesai, karena itu tanggul (laut),” ujar Basuki, di sela kunjungan kerjanya di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/2/2018).
Basuki menuturkan, upaya penanganan banjir dan rob yang terjadi di Kota Semarang belum selesai dan masih akan terus dilanjutkan.
Selain telah memulai normalisasi sejumlah sungai yang tengah berjalan, pemerintah juga mulai menyiagakan sejumlah pompa ukuran besar untuk menyedot air di jalanan supaya lebih cepat kering.
Pompa besar yang hendak dipasang yaitu pompa dengan ukuran 12 meter kubik per detik dan 10 meter kubik per detik.
“Kami nanti pasang rob permanen (ukuran) 12 meter kubik per detik, dan 10 meter kubik per detik itu bisa mengurangi. Sekarang darurat dulu, pompa permanen akan datang bulan depan,” papar Basuki.
Terkait Tol Semarang-Demak, Basuki masih menunggu kelengkapan syarat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang tengah menuntaskan penetapan lokasi baru.
Penlok Jalan Tol Semarang-Demak baru dibangun di pinggir pantai.
“Lagi penlok, nanti kalau sudah baru ditender,” tambahnya.
Dalam penlok yang lama, jalan tol membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Seksi I Kota Semarang meliputi Kecamatan Genuk, terdiri dari Kelurahan Terboyo Wetan, Terboyo Kulon dan Trimulyo.
Sementara Seksi II di Kabupaten Demak meliputi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sayung yang mencakup Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, dan Tambakroto.
Kemudian Kecamatan Karangtengah meliputi Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, dan Grogol.
Terakhir Kecamatan Wonosalam meliputi Desa Karangrejo, Wonosalam, Kendaldoyong, dan Kecamatan Demak di Kelurahan Kadilangu.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/12/180000821/basuki-tol-semarang-demak-bakal-hilangkan-banjir-rob