PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bahkan menargetkan dapat menjaring KPR hingga Rp 54 triliun hingga akhir 2018.
"Untuk KPR subsidi targetnya Rp 27 triliun dan untuk konvensional Rp 27 triliun," ujar Direktur Consumer Banking Budi Satria, Minggu (11/2/2018).
Nilai ini jauh melampaui realisasi KPR BTN pada 2016 yang mencapai Rp 49,7 triliun. Sedangkan untuk 2017, Budi belum dapat menyebutkannya.
Ia optimistis target ini akan tecapai, mengingat kebutuhan akan perumahan saat ini masih sebanyak 11 juta unit. Selain itu, setiap tahunnya, kebutuhan rumah juga bertambah 800.000 unit.
Padahal di satu sisi, pengembang setiap tahun hanya mampu menyediakan 400.000-500.000 unit.
"Kami mendorong dari segi deman dan suplai. KPR dari segi deman, sedangkan dari segi suplai kami juga melatih pengembang-pengembang baru," jelas Budi.
Sementara itu, meski 2018 disebut-sebut sebagai tahun politik karena diadakan pemilihan kepala daerah secara serempak, ia yakin, hal tersebut tidak memengaruhi bisnis properti.
Adapun dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2018, BTN mampu meraup KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sebesar Rp 9 triliun.
Budi berharap, BTN di tingkat cabang mampu mengeksekusi pengajuan dari masyarakat tersebut setelah pameran usai.
https://properti.kompas.com/read/2018/02/12/140000521/btn-incar-realisasi-kpr-rp-54-triliun