Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah di Balik Tumbangnya Gerai Marks & Spencer...

Di negeri asalnya, Inggris, meredupnya bisnis mereka tersebut sontak membuat pejabat pemerintah hingga anggota dewan turun tangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Januari lalu, Marks and Spencer telah mengumumkan rencana penutupan sejumlah tokonya. Aksi itu turut menyentuh toko yang berada di Merseyway, Stockport, Inggris. 

Syd Lloyd, Pemimpin Kelompok Konservatif di Balai Kota, mengatakan, pihaknya menyesalkan kepergian Marks and Spencer dari wilayahnya. 

"Kehadiran Marks and Spencer di Stockport telah menimbulkan kenangan mendalam selama beberapa dekade,” tuturnya, seperti dilansir Manchester Evening News, Sabtu (10/2/2018).

Lebih lanjut, Syd Llyod mengatakan, pihaknya bakal berkonsultasi dengan dewan untuk membahas tumbangnya Marks and Spencer.

"Kami meminta dewan untuk mendesak Marks and Spencer tetap mengoperasikan sebuah toko di Stockport. Kami ingin mempertahankan peritel kunci di jalan utama daerah ini,” paparnya.

Menanggapi hal itu, pihak dewan segera bereaksi. Mereka merasa kecewa Marks and Spencer menutup gerainya, tetapi tidak terkejut dengan berita tersebut.

"Prioritas kami saat ini adalah bekerja sama dengan mereka (Marks and Spencer) untuk mendiskusikan rencana mereka di Stockport. Sebab, kami melihat Marks and Spencer sebagai bagian dari visi kami untuk pusat kota,” ucap Kate Butler, anggota Komisi Ekonomi Dewan Stockport.

"Kami juga perlu memastikan nasib para karyawan terdampak, yang mana sebagian besar di antara mereka adalah penduduk lokal,” sambung dia.

Tak terhindarkan

Mengenai sengkarut yang melanda bisnisnya, Kepala Marks and Spencer untuk Greater Manchester Andrew Scanlan mengatakan, penutupan toko adalah bagian dari rencana besar CEO Marks and Spencer Steve Rowe untuk memodernisasi gerai di Inggris.

Menurut Andrew, tumbangnya gerai di Stockport memang memilukan, tetapi mau tidak mau harus dilaksanakan.

"Kami memiliki tim yang fantastis. Dalam beberapa minggu mendatang kami akan berbicara dengan masing-masing karyawan mengenai masa depan mereka,” tuntas Andrew.

Cabang tersebut, yaitu di Birkenhead, Bournemouth, Durham, Fforestfach di Swansea, Putney, dan Redditch.

Selain itu, penutupan toko juga terjadi di Andover, Basildon, Bridlington, Denton, Falmouth, Fareham, serta Keighley.

Aksi penutupan toko di atas adalah imbas dari penjualan periode Natal 2017 yang mengecewakan bagi Marks and Spencer.

https://properti.kompas.com/read/2018/02/10/110000421/kisah-di-balik-tumbangnya-gerai-marks-spencer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke